MEDIAINI.COM – Bisnis vape masih berpeluang cerah. Sebab vape atau rokok elektrik di Indonesia semakin berkembang dari waktu ke waktu. Dilansir dari Koran Tempo, Ketua Umum Asosiasi Vape Indonesia, Johan Sumantri mengatakan bahwa sebagai asosiasi konsumen, anggota asosiasi menjaga peredaran vape dengan betul.
Meski perokok di Indonesia sudah mencapai 70 juta orang lebih sedangkan vape baru mencapai 2 jutaan orang, namun menurut Reza Amirul Juniarshah, Ketua Paguyuban Asosiasi Vape Nasional, menyebut patokan sumbangsih Rp2 triliun pada 2020 sangat masuk akal.
Gerai vape pun menjamur. Di Bali, bahkan sudah tercatat ada 68 toko vape yang rata-rata per toko memiliki 8 pekerja. Jadi total tenaga kerja toko vape sekitar 544 orang. Jika dari 100 persen perokok, dan yang menggunakan vape baru 2 persen, itu artinya 98 persen pasar belum diolah dan berpotensi besar untuk UMKM.
Sandy Raih Omzet Puluhan Juta dari Vape
Salah seorang pelaku bisnis vape di Jakarta Barat adalah Sandy. Dengan modal Rp35 juta, ia kini meraup pendapatan sekitar Rp30 juta hingga Rp35 juta.
Pebisnis muda ini mengatakan tak was was dalam menjalankan bisnisnya, sebab legalitas sudah dikantonginya. Hal ini karena vape merupakan produk HPTL yang legal berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 164/PMK.010/2017 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau yang memberlakukan cukai pada produk HPTL.
Di gerainya, Sandy menjual vape dengan harga variatif. Untuk liquid tersedia dalam empat ukuran yaitu 15ml, 30ml, 60ml, dan 120ml. Harga produk liquid impor tentu lebih mahal dari produk lokal. Sedangkan untuk harga alat vape dibanderol dengan kisaran Rp300 ribu sampai Rp2 juta tergantung desain. Selain itu, Sandy juga menyediakan paket starter kit dengan harga lebih murah.
Cara Mulai Bisnis Vape
Jika tertarik bisnis vape, tentukan dulu konsep toko yang akan dijalankan. Apakah berbentuk online store, gerai fisik, atau membuat produk liquid.
Untuk membuat toko online, Anda tidak perlu lagi menyewa tempat untuk dijadikan toko. Tapi jika Anda membuka toko fisik, maka Anda membutuhkan modal yang besar untuk menyiapkan ruangan tokonya.
Meski bermodal besar, namun gerai fisik memiliki keuntungan lain. Pengalaman interaksi secara langsung dengan konsumen, dapat mempengaruhi dan meningkatkan pemasaran dibanding Anda hanya beriklan di ranah daring.
Dengan berinteraksi dengan konsumen secara langsung, Anda bisa mengedukasi tentang penggunaan dan perawatan yang baik supaya konsumen juga loyal dan bersimpati.
Lajur bisnis lain, adalah memproduksi liquid. Anda dapat memproduksi liquid dengan merek sendiri dan menjadi pemasok liquid untuk toko vape lainnya.
Tips Bisnis Vape Agar Terus Mewangi
Sediakan berbagai macam alat vaporizer, atau mesin pembakar utama yang menghasilkan uap dengan harga yang bervariatif, baik baru maupun second.
Tak lupa, sediakan liquid dengan ragam aroma yang banyak. Perputaran bisnis liquid sangat cepat, karena untuk ukuran 60ml saja biasanya hanya bertahan 2 minggu hingga sebulan.
Jual juga perlengkapan lain seperti kapas, coil, kawat dan baterai yang biasanya dijual terpisah dari alat vaporizer. Terakhir, lakukan promosi di media sosial atau media online lain. (Gusti Bintang K.)
Baca juga : Tren Pod Vape, Kenali Varian dan Keunikannya
Discussion about this post