MEDIAINI.COM – Vape masih terus diminati kalangan milenial. Berdasar catatan Global Youth Tobacco Survey (GYTS), jumlah pengguna vape di Indonesia dengan rentang usia 13 hingga 15 tahun mencapai 13,7 persen di tahun 2019.
Hingga akhir 2020 kemarin, tingkat pengguna vape masih juga tinggi. Hal ini bisa dilihat dari pasar vape dan liquid vape yang masih ramai, dan gerai-gerainya yang masih bertebaran di sana sini.
Alasan Vape Digemari
Menurut penelusuran Mediaini.com, ada beberapa alasan mengapa vape terus dicari. Dikatakan Mouhamad Bigwanto, TI Monitoring Focal Point Indonesia untuk Southeast Asia Tobacco Control Alliance, ada beberapa alasan utama mengapa vape bisa dekat dengan kaum milenial.
Pertama, kemasan vape memiliki desain kekinian yang dekat dengan dunia milenial. Selain itu, harga produk-produknya pun terjangkau oleh kantung pelajar dan mahasiswa. Ditambah, liquid atau cairan vape dikemas dengan aroma-aroma segar sehingga jauh dari aroma serba nikotin. Seperti aroma mangga, bubble gum, stroberi, vanila, dan masih banyak lagi.
Baca juga : Bisnis Vape Makin Wangi, Ini Cara Memulai Usahanya
Pelaku Bisnis Vape yang Sukses
Ramainya pasar vape, membuat banyak pelaku bisnis memutuskan terjun ke dalamnya. Berdasar pengamatan Mediaini.com, salah satu pelaku bisnis yang sudah sukses adalah Syukron Yazid, pemilik Cukong Vape Store yang berada di Kudus. Syukron sendiri awalnya hanya seorang penghobi vape. Dari sebuah hobi, ia lantas terjun ke bisnis jual beli tepat di tahun 2015.
Menurut pengakuan Syukron, semua berawal dari dia yang menjual device vape second-nya dan bisa laku tinggi. Karena hal inilah, ia langsung berpikir untuk terjun ke ranah jual beli device vape melalui ranah media sosial Facebook. Setelah bisnis cukup ramai, ia baru mendirikan gerai fisik di sebuah bangunan yang masih menyatu dengan rumah tinggalnya.
Kini Cukong Vape Store menyediakan lengkap dari mod hingga pod, liquid, juga beragam spare part vape. Harga sangat bervariasi. alat hisap pod dibanderol mulai Rp150 ribu hingga Rp500 ribu. Sedangkan mod dibanderol mulai Rp500 ribu hingga Rp4 juta.
Syukron mengaku, pelanggannya tak hanya datang dari wilayah Kudus saja. Namun juga dari Pati, Demak, juga Jepara.
Pod Makin Melambung
Jika dulu milenial hanya mengggengam mod, kini mereka berlomba-lomba memiliki pod. Pod sendiri merupakan rokok listrik yang dilengkapi empty cartridge untuk tempat e-juice atau liquid vape. Jadi jika dalam menggunakan mod pengguna harus berulang kali mengisi tangki dan mengganti gulungan coil, dengan pod, segala keribetan itu tak lagi ada.
Pod Vape memang praktis lantaran elemen coil dan kapas sudah menjadi satu kesatuan. Bentuk pod pun lebih simple dan kecil, sehingga enak ditenteng kemana-mana. Berbagai kemudahan inilah, yang membuat pod makin melambung dan diserbu banyak orang.
Jenis-jenis Pod
Berdasar komponen penyusunnya, Pod dibagi menjadi dua.
1. All in One atau Pod Mod
Jenis ini lebih hemat lantaran Anda hanya perlu mengganti coil-nya 2-3 minggu sekali atau ketika Pod Anda sudah terlalu sering digunakan. Smok RPM 40 adalah jenis Pod Mod yang paling diburu konsumen, dengan tegangan baterai yang dapat diatur.
2. Pod Biasa
Di jenis ini, Anda harus mengganti cartridge secara keseluruhan setelah pemakaian selama 2 hingga 3 minggu. Tegangan baterai pada Pod jenis ini tak bisa diatur.
Baca juga : Rekomendasi Pod Vape Terbaik untuk Pemula dan Kisaran Harganya
Cara Merawat Pod
Dengan bentuk yang lebih kecil, pod memiliki tingkat kerentanan rusak lebih tinggi daripada mod. Tingkat kerentanan ini bisa dari materialnya, kemampuan baterai, coil, cara menjepit coil, dan masih banyak lagi. Karena hal inilah, Anda perlu trik khusus dalam merawat pod.
1. Di awal penggunaan coil, pastikan liquid benar-benar menyerap sempurna selama 5 menitan, baru pod bisa digunakan.
2. Jangan mengisi liquid terlalu penuh, cukup isikan setengah dari kapasitas.
3. Hisap dengan perlahan, jangan terlalu kuat agar tidak mengubah posisi coil.
4. Periksa rutin cartridge, tepatnya di sekitar pin yang terhubung ke device. Jika ada embun atau sedikit cairan, segera keringkan dengan tisu.
5. Lepaskan cartridge dari device jika tidak sedang digunakan.
6. Hindari menggunakan pod dalam posisi Anda berbaring. Karena liquid bisa mengumpul di ujung drip tip dan membuat coil kering. (Inten Esty).
Baca juga : Selain Trippie Anya Geraldine, Ini Brand Liquid Vape Lain Milik Selebritis
Discussion about this post