MEDIAINI.COM– Bisnis makanan selalu bawa untung yang lebih. Cara memulainya juga tergolong mudah. Alasannya, makanan termasuk kebutuhan jadi pasarnya selalu ada. Salah satunya adalah bisnis Kebab.
Makanan asal Timur Tengah ini sangat familiar di lidah masyarakat Indonesia. Kebab sendiri dalam bahasa Arab berarti daging yang digoreng. Kudapan cepat saji ini tak hanya laris dijual di outlet-outlet kecil dan tenan dalam mal, tapi juga secara online. Biasanya yang dijual secara online bentuknya beku alias frozen food.
Baca juga: Daksayini, Kebab Mini yang Tawarkan Rasa Maxi
Variasi Kebab yang Dijual
Jenis kebab tidak hanya satu. Ada beberapa jenis yang dijual di pasaran. Beberapa di antaranya adalah Shish Kebab. Kebab jenis ini yang paling terkenal. Penyajiannya dibuat dalam tusukan ala sate. Ada juga Doner Kebab yang dagingnya vertikal dan dipanggang dengan cara diputar.
Selanjutnya ada yang namanya Kathi Kebab. Dagingnya dipanggang di atas api panas dengan melilitkannya pada tusukan tandoor yang terbuat dari besi panjang. Nah, kalau jenis Kakori Kebab daging yang digunakan dicincang dulu dan dibuat sate. Setelah itu, baru dibakar. Bentuk jadinya mirip seperti sosis yang panjang. Terakhir ada Chapli Kebab yang pakai daging mirip patty burger.
Tips Menjalankan Bisnis Kebab
Untuk membuka bisnis kebab Anda bisa untuk ikut bermitra dengan franchisor kebab. Ini lebih efektif. tetapi Anda juga bisa membuat merek sendiri dan memulai dari nol. Jika pilihan kedua yang dipilih, tidak cukup sulit. Bahan baku, peralatan, hingga resepnya mudah didapatkan.
Untuk variasi produk, kebab tak hanya dijual matang tapi juga dalam bentuk beku. Dengan begitu produknya bisa dipasarkan secara online. Sedangkan untuk promosinya, Anda dapat memanfaatkan media sosial.
Analisa Modal Usaha Kebab
Jika dalam sehari bisa menjual kebab sebanyak 50 porsi dengan harga satuan Rp 12 ribu, maka pendapatan hariannya Rp 600 ribu. Dalam sebulan pendapatan yang diperoleh adalah Rp 18 juta. Sedangkan untuk menghitung untung yang didapatkan, kurangi total pendapatan dengan total biaya operasional.
Jika total biaya operasional Rp 10 juta, maka Rp 18 juta dikurangi Rp 10 juta. Maka, keuntungannya dalam sebulan Rp 8 juta. Dengan total laba tersebut, usaha kebab ini akan balik modal dalam waktu 1,5 bulan.
Pelaku Usaha Kebab yang Sukses Hingga Mancanegara
Siapa yang tidak tahu Kebab Turki Baba Rafi? Bisnis makanan yang didirikan oleh Nilamsari Sahadewa itu kini telah memiliki sekitar 1.500 outlet. Tidak hanya di Indonesia tapi juga mancanegara seperti Malaysia, Singapura, China, Brunei Darussalam, Bangladesh, Filipina, Sri Lanka, hingga Belanda. Bisnis ini telah terdaftar sebagai usaha franchise di Kementerian Perdagangan pada 2008, setelah 5 tahun beroperasi.
Wanita lulusan Universitas Airlangga itu dulunya hanya berjualan burger menggunakan gerobak dengan modal Rp 4 juta pada 2003 saat masih kuliah. Kemudian, dari satu gerobak usahanya mulai berkembang jadi enam gerobak. Seiring berjalannya waktu Nilam berinovasi dengan menambah menu kebab.
Awalnya dia tidak tahu konsep bisnis franchise. Dia pernah memasok bahan baku untuk 30 outlet kebab dengan nama produk yang berbeda. Lambat laun, setelah mengetahui seluk beluk franchise, merek buatannya didaftarkan. Sehingga, bisnisnya pun berkembang sebagai bisnis kemitraan. (Gusti Bintang K.)
Discussion about this post