MEDIAINI.COM – Bed cover berfungsi ganda. Selain untuk menutup bed sheet atau sprei, bed cover juga bisa memaksimalkan sisi estetika sebuah kamar tidur. Bahannya yang lembut, juga motif dan warnanya yang selalu cantik, membuat tampilan tempat tidur menjadi jauh lebih menyenangkan. Selain dua fungsi itu, dalam proses penggunannya, bed cover juga sering diaplikasikan sebagai selimut.
Berbagai fungsi inilah, yang membuat laju penjualan bed cover selalu kencang, sekencang laju penjualan sprei. Terlebih saat musim penghujan seperti sekarang ini, lini bisnis bed cover mengalami kenaikan permintaan.
Meningkatnya Permintaan Bed Cover
Dulu masyarakat hanya mengenal sprei dan selimut. Seiring berkembangnya waktu, lahirlah bed cover. Pelengkap tidur ini makin menjamur seiring dengan meningkatnya kebiasaan rumah-rumah memiliki pendingin udara atau AC.
Kini bisa dipastikan hampir semua rumah juga apartemen, dilengkapi dengan pendingin udara. Itulah sebabnya, peminat bed cover jadi melonjak tinggi. Hal ini tentu saja, membuka peluang cerah untuk bisnis penjualan bed cover.
Cara Pembuatan Bed Cover
Jika ingin terjun ke bisnis ini, yang pertama perlu dipelajari adalah cara pembuatan bed cover. Untuk membuat bed cover, Anda membutuhkan kain lebih lebar dibanding sprei. Untuk single bed cover, diperlukan bahan hingga 3,4 meter, sedangkan double bed cover memerlukan bahan sekitar 4,7 meter.
Kemudian, potong bahan sesuai ukuran, lalu beri tanda kapur sesuai model yang akan dibuat. Jahit bed cover dengan dua model jahitan yang biasa digunakan, yakni jahitan lurus dan jahitan zig-zag agar nilai seninya lebih terlihat. Lantas, masukkan silicon ke dalam bahan dan bed cover siap dijahit.
Tidak semua penjahit dapat menjahit bed cover meskipun dapat menjahit sprei. Menjahit bed cover harus memiliki keahlian khusus. Karena ukurannya yang lebih besar dan berat jadi memerlukan tenaga yang lebih untuk menjahit.
Untuk ukurannya sendiri, Anda bisa memilih ukuran single yang memiliki lebar dan panjang 160 x 230 cm. Sedangkan sprei yang berukuran double, biasanya menggunakan bed cover ukuran 230 x 230 cm.
Baca juga : Lembut dan Wanginya Bisnis Sprei yang Terus Menjanjikan Cuan
Tips Memulai Bisnis Bed Cover
Agar bisnis melaju kencang, ikuti tips bisnis ala Mediaini.com ini :
1. Ikuti Tren
Dalam bisnis apapun, mengikuti perkembangan tren adalah hal yang wajib dilakukan. Ketika pelaku bisnis ketinggalan tren, maka produk-produknya akan ditinggalkan pelanggan. Termasuk dalam bisnis bed cover, ikuti selalu tren motif yang tengah booming. Contohnya saat bertepatan dengan Piala Dunia, biasanya akan tren motif bertema bola. Kemudian motif kartun juga gampang meledak di pasaran, terutama jika tengah ada film layar lebar yang disukai anak-anak.
2. Padukan Teknik Batik Lukis dan Sablon
Pelaku bisnis bisa memadukan beberapa teknik pewarnaan kain untuk menciptakan produk yang berkualitas. Buat bed cover lebih menarik dengan menggunakan paduan teknik batik lukis dan sablon. Dengan begitu, hasilnya akan jauh lebih memukau dan gambar akan terlihat lebih asli. Meski kelemahannya, harga bed cover akan menjadi sedikit lebih mahal daripada bed cover yang hanya sablon.
Pelaku Usaha yang Raup Untung Puluhan Juta
Menurut penelusuran Mediaini.com, sudah banyak pengusaha bed cover yang meraih untung puluhan juta setiap bulannya. Berikut ini, adalah beberapa di antaranya :
Smoothy Sprei House
Bermodal Rp15 juta dari Kementerian Koperasi, Lidya Sari Husein mengalokasikannya untuk membeli mesin jahit, mesin obras, bahan kain, plastik kemasan, dan juga pembuatan katalog. Kini pemilik Smoothy Sprei House ini sudah memiliki bisnis sprei dan bed cover yang berjalan stabil.
Menjual bed cover dengan 70% bahan katun, Lidya mematok harga Rp100 ribu sampai Rp1 juta. Kini Lidya berhasil mendapatkan omzet Rp50 juta per bulan dengan memproduksi 500-700 potong sprei setiap bulannya. Smoothy Sprei House juga memiliki sekitar 50 reseller, yang terdiri dari mahasiswa dan ibu rumah tangga.
Lintang Sprei
Dibantu delapan orang karyawan dan menggunakan sembilan mesin jahit, Ref Irmawati, pemilik Lintang Sprei, dapat memproduksi 200 bed cover setiap bulannya. Ia menjual produknya dengan harga rata-rata Rp700 ribu. Dalam satu bulan, Lintang Sprei bisa raup omzet hingga Rp140 juta, dengan laba bersih sekitar Rp15 juta.
Ratu Selimut
Usaha yang sudah menjelajah mancanegara seperti Malaysia, Taiwan, Hongkong, dan Arab Saudi ini adalah milik Rohyati A. Wibowo. Bermodal Rp250 ribu, kini Rohyati mampu kantongi Rp100 juta per bulan dari penjualan bed cover. Di website resminya, ratuselimut.com, Rohyati menjual produknya dalam kisaran harga mulai dari Rp85 ribu hingga Rp410 ribu. (Gusti Bintang)
Baca juga : 7 Brand Bed Cover Berkualitas dengan Harga Cukup Terjangkau
Discussion about this post