MEDIAINI.com – Soto Tauto merupakan makanan khas Kota Pekalongan. Pelancong yang mengunjungi kota ini tak hanya berburu batik tapi juga kulinernya. Salah satunya Soto Tauto. Meski banyak penjual soto ini di penjuru Pekalongan, semuanya punya pelanggan setia. modal pun terus berputar menghasilkan keuntungan.
Cita Rasa Khas Kuah Soto Tauto
Soto Tauto sendiri adalah soto dengan memadukan tauco pada kuahnya. Berbeda dengan tauco Cianjur, dengan warna kemerahan, tauco Pekalongan rasanya manis namun sedikit asin. Soto Tauto Pekalongan ini biasanya disuguhkan dengan nasi yang disiram kuah kental pedas manis khas-nya, seledri, soun, irisan tipis daging sapi, serta ditabur bawang goreng di atasnya.
Perkiraan Kebutuhan Modal dan Cash Flow Usahanya
Apabila dalam sehari Anda dapat menjual 20 mangkok soto dengan harga per mangkok Rp 15 ribu, maka pendapatan harian Anda adalah Rp 300 ribu. Dalam satu bulan Anda bisa meraup pendapatan sebesar Rp 9 juta. Lalu, keuntungan bisa diperoleh adalah dengan mengurangi total pendapatan dikurangi dengan total biaya operasional. Contoh, biaya operasional menghabiskan dana Rp 7 juta. Maka total pendapatan bulanan sebesar Rp 9 juta dikurangi Rp 7 juta. Keuntungan bersih yang didapatkan adalah Rp 2 juta. Dengan total keuntungan tersebut, Anda dapat balik modal awal dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan saja.
Soto Tauto Bang Dul Langganannya Para Artis hingga Pejabat
Dedek Hariyanto, pemilik cabang warung soto Bang Dul, merintis bisnis ini sejak 6 tahun lalu. Sedangkan usaha keluarga ini sudah ada sejak 32 tahun lalu. Selain warga dan wisatawan yang menjadi pelanggan warungnya, artis ibu kota dan pejabat pun biasa makan di sini. Warungnya biasa ramai saat jam makan siang.
Tidak hanya menggunakan daging sapi, Soto Tauto Bang Dul ditambah dengan pilihan daging ayam umtuk mereka yang tidak mengonsumsi daging sapi. Biasanya, Soto Tauto disantap dengan tambahan kerupuk kulit atau taburan usus kering.
Warung Soto Tauto Tahu Tempe H. Samsudin yang Legendaris
Warung ini sekarang dikelola oleh generasi penerus H. Samsudin. Meski memiliki tempat yang kecil, namun selalu ramai dipadati pembeli setiap hari. H. Samsudin adalah penggagas Tauto tahu-tempe khas Pekalongan ini.
Dulunya dia adalah pedagang bubur kacang ijo keliling. Dia lantas mengganti daging dengan tahu tempe untuk isian soto. Alasannya karena tahu dan tempe adalah makanan popular masyarakat setempat.
Lambat laun, Soto Tauto tahu tempe milik Samsudin banyak disukai. Dijual dengan harga murah karena tidak menggunakan daging, serta rasanya yang lezat, membuat soto buatannya laris manis.
Selain menggunakan tahu tempe, soto buatannya memiliki kuah berwarna merah kekuningan dengan kaldu yang gurih. Hanya dengan Rp 4.500 saja, Anda sudah bisa mendapatkan satu porsi Soto Tauto Tahu-Tempe H. Samsudin. Dia juga memiliki menu soto dengan daging ayam seharga Rp 7 ribu per mangkok, sedangkan soto dengan daging sapi harganya Rp 8.500. (Gusti Bintang K.)
Discussion about this post