MEDIAINI.COM – Pada Agustus 2020 lalu, ada berita menghebohkan dari Tapanuli Tengah tentang jatuhnya batu meteor. Adalah Josua, seorang warga setempat, yang menemukan bongkahan batu yang diduga adalah meteor. Pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00, pria yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat peti mati ini sedang membuat peti mati di rumahnya. Cuaca saat itu cerah, tetapi tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh dari atas langit.
Tidak lama kemudian, terdengar bunyi dentuman keras di rumahnya. Karena penasaran, Josua pun mencari tahu apa yang sedang terjadi. Setelah menemukan sumber suara, dia mendapati seng rumahnya sudah berlubang. Terdapat bongkahan batu yang sebagian sudah pecah. Saat diangkat, batu yang tertanam 15 cm ke dalam tanah tersebut masih hangat.
Batu yang sudah pecah itu pun dibeli seorang bule yang tinggal di Bali bernama Jared Collins dengan harga Rp 200 juta lebih. Tidak ada yang menyangka jika akhirnya batu meteor itu dijual lagi dengan harga Rp 26 miliar oleh kolektor Amerika Serikat.
Fakta-fakta Seputar Batu Meteor Josua
Berita tentang batu meteor yang dihargai fantastis dan jadi rejeki nomplok itu memang jadi viral. Selain itu, batu mahal tersebut menyimpan beberapa fakta. Hasil penelusuran Tim Mediaini, berikut fakta-fakta seputar batu milik Josua:
Hangat Saat Diangkat
Saat ditemukan di rumah, batu ini sudah pecah. Ketika diangkat, batu masih terasa hangat. Josua pun langsung mengambil batu yang total beratnya mencapai 2,2 kilogram tersebut. Karena diduga jatuh dari langit, Josua pun menempelkan magnet ke batu tersebut. Ternyata, magnet menempel dengan kuat.
Viral Sampai Luar Negeri
Berita tentang jatuhnya benda ini ternyata tidak hanya viral di Indonesia saja, tetap bahkan sampai luar negeri. Pemberitaan tentang jatuhnya batu ini di liput oleh media luar seperti Daily Mail di Inggris, New York Post di Amerika, dan 7News di Australia.
Rezeki Lewat Facebook
Terhadap hasil temuannya, Josua pun mengunggahnya di Facebook. Unggahan tersebut mendapat respon dari banyak warganet. Dari Facebook juga Josua bertemu dengan Jared Collins, warga asing yang membeli batunya.
Dijual 1,8 kg Saja
Dari 2,2 kilogram batu, Josua hanya menjual 1.800 gram saja kepada Collins. Sisanya, dia membagikan kepada sanak saudara dengan masih menyisihkan 5 gram untuk dirinya. Saudaranya menjadikan batu tersebut sebagai cincin.
Fenomena Satu Tahun Sekali
Seorang astronom, Marufin Sudibyo, mengungkapkan bahwa setiap hari bumi dihujani 44 ton meteor dengan 17 meteor bisa memproduksi meteorit. Meteorit yang bisa menembus atmosfer bumi dan berpijar disebut dengan meteor. Menurutnya, apa yang jatuh di rumah Josua adalah meteorit. Lebih lanjut, Marufin menyebutkan bahwa kejadian ini hanya bisa terjadi sekali dalam satu tahun.
Sebagai orang awam, kita juga bisa mengenali bentuk meteoroit. Ada pun ciri-cirinya adalah berwarna hitam kecoklatan efek dari terbakar saat memasuki atmosfir. Beratnya pun lebih, bila dibandingkan dengan batu biasa karena mengandung 90% logam besi dan sisanya meteorit magnet dan nikel. Dari segi wujud, bentuknya lonjong atau bulat. (Tri Puspitasari)
Discussion about this post