MEDIAINI.COM – Brebes memang dikenal sebagai salah satu sentra penghasil bawang merah terbesar di Indonesia. Kurang lebih ada sekitar 166.296 Ha lahan di Brebes yang digunakan untuk budidaya bawang merah. Angka tersebut menguatkan data bahwa 50% aktivitas agribisnis di Brebes menggeluti bisnis bawang merah.
Hampir semua petani di Brebes membudidayakan varietas Bima Brebes. Ketika ditanya mengapa, semuanya kompak menjawab karena varietas ini memiliki umbi yang besar dengan aroma dan rasa yang kuat. Per hektare, petani mampu panen hingga sebanyak 10 ton.
Potensi Pasta Bawang Merah
Selain dijual mentah sebagai bumbu dapur, bawang merah yang melimpah juga diolah menjadi pasta bawang merah yang berhasil tembus pasar Timur Tengah. Potensi bisnis pasta bawang merah terus meningkat sebagai komoditi utama ekspor Kota Brebes.
Bisnis yang pertama kali diekspor di bulan Desember 2019 lalu, pada Maret 2020 ini sudah mencapai jumlah 14 ton. Pasta bawang merah sendiri juga digunakan sebagai bumbu dapur. Dalam kemasan pasta, bawang merah lebih ekonomis juga lebih tahan lama.
Meski saat ini ekspor berhenti sementara, namun Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT. Sinergi Brebes Inovatif (SBI) memastikan bahwa olahan pasta bawang merah akan tetap berjalan. Pasalnya, permintaan pasar dalam negeri pun lumayan tinggi, yaitu 2 sampai 3 ton per bulan. Walau begitu, permintaan pasta bawang merah untuk dalam negeri masih kalah dengan permintaan pasar luar negeri.
Menguasari Pasar Arab Saudi
Bumbu dapur dalam bentuk pasta ini adalah produk inovasi dari kelompok tani bawang merah di Sidomakmur, Desa Sidamulya, Kecamatan Wanasari. Awalnya, bisnis ini lahir dari keprihatinan petani yang sering alami kerugian akibat fluktuasi harga bawang. Juwari, Direktur PT SBI, akhirnya memiliki ide untuk mengolah bawang menjadi bentuk pasta supaya dapat meningkatkan nilai jual dan meningkatkan penghasilan petani.
Menurut penelusuran Mediaini.com, pasta bawang adalah komoditas olahan bawang merah Brebes pertama yang bermain di pasar ekspor. Nilai kontrak ekspor ke Arab Saudi tembus lebih dari 1 miliar rupiah, dengan komoditas sebanyak 56 ton. Pabrik pasta bawang yang ada, mampu membuat 500-600 kg pasta per hari. Selain memiliki karyawan tetap, mereka memperkerjakan pula ratusan ibu-ibu rumah tangga.
Baca juga : Melongok Peluang Bisnis Telur Asin dan Paparan Modal Awalnya
Ulegan Bawang yang Mendunia
Pasta bawang merah yang diberi merk Ulegan Bawang ini dikirim ke Jeddah, Arab Saudi. Ada 52 petani anggota kelompok tani yang mempunyai saham di BUMP PT SBI.
Pasta bawang merah Ulegan Bawang ini bersaing dengan produk dari Thailand, India, dan Vietnam. Menurut Juwari, Ulegan Bawang dapat menjadi salah satu upaya menjaga stabilitas harga bawang merah selain juga mampu mendatangkan devisa negara. Masih menurut kurasi Mediaini.com, komoditi ekspor ini juga sejalan dengan visi Bank Indonesia dalam hal menggenjot ekspor untuk mengatasi deficit transaksi berjalan. (Gusti Bintang K.)
Baca juga : Wisata Kuliner Brebes yang Nikmat Disantap Sebelum Pulang
Discussion about this post