MEDIAINI.COM – Banyak yang bisa dijual dari cokelat. Selain produknya yang bisa diolah dalam bentuk bubuk untuk minuman atau cokelat padat untuk cemilan, perkebunannya pun bisa menjadi titik wisata yang menjual.
Indonesia yang memiliki beragam varian kakao, kaya akan perkebunan coklat yang membentang dari timur ke barat. Beberapa di antaranya telah ramai wisatawan karena dibuka sebagai wisata alam yang diminati banyak orang. Selain itu, perkebunan kakao juga banyak yang sudah disulap dan didandani menjadi titik wisata edukasi yang memiliki banyak poin plus.
Di eduwisata perkebunan cokelat, pengunjung bisa belajar memanen biji cokelat, juga belajar soal pengolahan pasta kakao, bubuk kakao, hingga lemak kakao.
Bisnis Eduwisata Makin Bersinar
Wisata yang di dalamnya terselip banyak edukasi dan ilmu pengetahuan, adalah jenis wisata yang banyak dicari saat ini. Para orang tua lebih senang mengajak anak ke titik eduwisata ketimbang ke wisata permainan atau wisata alam yang itu-itu saja.
Karena hal inilah, titik eduwisata di Indonesia makin menjamur dari waktu ke waktu. Eduwisata ini, paling banyak menyasar area perkebunan atau kebun binatang dan peternakan. Karena dari flora dan fauna, anak-anak memang bisa belajar banyak hal baru yang belum pernah dikenalnya.
Perkebunan cokelat, tak ketinggalan dijadikan sasaran. Bahkan ada beberapa titik eduwisata kebun cokelat yang sudah cukup terkenal di nusantara. Beberapa di antaranya adalah kampung cokelat di Bawen, di Blitar, juga di Lombok.
Tiga Eduwisata Perkebunan Cokelat
Berikut ini adalah tiga spot edu wisata yang berlokasi di kebun cokelat, yang selalu diminati masyarakat :
1. Eduwisata SeatCco Bawen
View this post on Instagram
Pengunjung eduwisata ini kebanyakan adalah anak-anak usia sekolah yang ingin mengenal cokelat lebih dekat. Di sini, pengunjung bisa menimba pengetahuan proses pengolahan cokelat ala pabrikan menjadi berbagai macam jenis makanan yang bergizi tinggi di ruang produksi. Setelah puas mendapatkan ilmu di ruang produksi, pengunjung akan langsung diajak ke ruangan besar untuk berpraktik membuat cemilan dari bahan cokelat. Hasil jadinya, bisa langsung dinikmati atau dibawa pulang.
2. Kampung Cokelat Senara Lombok Utara
View this post on Instagram
Setelah sempat ditutup karena terhantam gempa tahun 2018, eduwisata yang terletak di Desa Genggelang Kecamatan Kayangan Lombok Utara ini sudah dibuka kembali. Bahkan bengkel industrinya, sudah mulai memproduksi kembali permen cokelat, minyak cokelat, bubuk cokelat, cokelat bar, dan masih banyak lagi.
Lahir dari pemikiran warga setempat, kampung cokelat ini kini mendapat pendampingan dari Program Pilot Inkubasi Inovasi Desa Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID-PEL), Kementerian Desa.
Karena sudah menjadi pilot project, kampung cokelat ini sering jadi tujuan wisata dari anak-anak sekolah dan masyarakat yang ingin mengenal produksi cokelat dari jarak dekat. Tingkat kunjungan di akhir minggu bisa melonjak hingga 2000 orang. Adapun tiket masuk ke lokasi eduwisata ini adalah Rp.5000 per orang.
3. Kampung Cokelat Blitar
View this post on Instagram
Eduwisata ini terletak di Kabupaten Blitar, di Jalan Banteng Blorok 18 Desa Plosorejo Kademangan. Dari pusat kota Blitar, agro wisata ini berjarak sekitar 15 hingga 20 menit perjalanan. Tiket masuk pun sama, Rp5000 per orang. Begitu memasuki pintu masuk utama, aroma cokelat akan menguar sangat kuat.
Selain mengenyangkan perut di pusat kuliner yang kebanyakan menjajakan sajian dari cokelat, pengunjung juga bisa menimba ilmu di area pembibitan cokelat kemudian mengikuti cooking class mengolah berbagai produk berbahan baku cokelat.
Baca juga : 12 Brand Cokelat Asli Indonesia yang Bikin Bangga dan Wajib Dicoba
Menyiapkan Bisnis Wisata Edukasi
Dalam menyiapkan bisnis ini, pelaku bisnis membutuhkan modal yang tak sedikit. Pertama, tentu saja menyiapkan lahan. Kemudian menentukan konsep, akan membeli bibit tanaman atau hewan-hewan ternak. Langkah selanjutnya, adalah membeli perlengkapan untuk fasilitas outbound dan perlengkapan wisata lainnya.
Setelah lahan terbentuk, pelaku bisnis hendaknya menggandeng partner bisnis yang nantinya bisa mengisi outlet kuliner atau toko pusat oleh-oleh. Hal ini agar varian produk nantinya berkembang dan memberikan pengunjung banyak pilihan.
Meskipun harus menyiapkan modal yang menguras tabungan, namun bisnis wisata edukasi ini sangat cerah dan berprospek mendatangkan banyak keuntungan. Hal ini sesuai dengan yang dirasakan beberapa pelaku bisnis wisata edukasi, yang mampu meraup omzet puluhan hingga ratusan juta di setiap bulannya. (Inten Esty).
Baca juga : Cek Peluang Bisnis Coklat Rumahan, Untungnya Semanis Rasanya
Discussion about this post