MEDIAINI.COM – Menangkap peluang bisnis musiman masih jadi salah satu cara untuk menambah penghasilan. Meskipun hanya dicari di waktu-waktu tertentu, bisnis musiman tergolong usaha yang cukup menjanjikan. Ragamnya pun banyak dan berdasarkan tren. Memasuki musim penghujan tentu sekarang banyak orang yang membutuhkan payung. Permintaan terhadap payung melonjak drastis di musim hujan. Yuk, simak cara pelaku bisnis peka membaca peluang untuk mendatangkan cuan dari payung-payung.
Kisah Sukses Pegiat Bisnis Payung
Salah satu pelaku bisnis payung yang dikenal sukses dan membawa pamor payung naik adalah Johanes Paulus. Konsistensi menjadi kuncinya, bayangkan saja usaha yang dibangun sudah didirikan sejak tahun 2008 dengan bermodalkan 50juta rupiah. Dengan membawa bendera Istana Payung, bisnis musiman yang dilakoni terus mencetak keuntungan di berbagai musim.
Soal harga, Johanes menyediakan produk payung dengan berbagai harga. Mulai dari yang murah hingga yang mahal. Menurut beberapa artikel Istana Payung bisa menjual 1000 hingga 10ribu unit payung setiap bulan. Konsumennya pun tak hanya berasal dari lokal melainkan hingga negeri tetangga seperti Singapura. Omset yang diraih pun diperkirakan mencapai hampir 100 juta setiap bulan.
Kegigihan Johanes berhasil, optimis bahwa bisnis musiman bisa terus bertahan. Nyatanya, Istana Payung memang terus mencetak laba tak kenal musim dan masih jadi rekomendasi produsen payung yang dicari. Melengkapi koleksi payung yang ada, Johanes bahkan berburu beberapa merek payung di berbagai negara. Tersedia kurang lebih 80 unit hingga 100 unit merek payung.
Empat Langkah Sukses Menggeluti Bisnis Payung
Meniru kesuksesan Istana Payung maka ada empat langkah yang perlu diperhatikan agar usaha terus berjalan, yaitu :
1. Fokus dan konsisten
Sadar usahanya tergolong musiman, hal utama yang ditanamkan Johanes adalah fokus dan konsisten. Dengan fokus dia bisa menyediakan produk terbaik. Inilah yang dicari oleh masyarakat. Dan dengan konsisten, dia pun bisa survive dengan beragam tantangan yang ada.
2. Siapkan inovasi untuk siasati musim
Saat musim kemarau, penjualan payung bisa menurun 50-60%. Untuk menyiasati musim kemarau, dia pun menyasar pasar korporat. Perusahaan seperti ini biasanya membuat payung promosi dan souvenir. Adapun produknya berupa custom dengan label Jopi Umbrella, sehingga sesuai dengan keinginan konsumen.
3. Pasarkan secara online
Saat ini pemasaran Istana Payung sudah menyasar ke luar negeri. Pasar internasional bisa dia sasar dengan memanfaatkan media online. Tidak hanya lewat situs sendiri, Johanes juga menjual lewat platform digital lainnya.
4. Peka terhadap peluang
Tidak berhenti di sana saja. Johanes secara konsisten peka melihat peluang yang ada. Dia melihat adanya peluang dari kemunculan moda raya terpadu (MRT). Para pejalan kaki menjadi pangsa pasar tersendiri untuknya. (Tri Puspitasari)
Discussion about this post