MEDIAINI.COM – Cajon atau kajon adalah alat musik yang lahir di Peru sekitar abad ke-16 dan masih tetap eksis hingga kini. Mengalami beberapa modifikasi, cajon sering digunakan oleh pemusik Amerika dan Spanyol.
Kajon terbuat dari empat lembaran kayu yang memiliki ketebalan 13 hingga 19 milimeter. Dipasang sebagai sisi sebuah kotak persegi panjang, yang di bagian atasnya bisa diduduki oleh si pemain musik.
Di Indonesia sendiri, cajon booming dan masuk ke dalam ranah musik akustik. Ketenarannya, hampir sama dengan alat musik kalimba. Karena cajon atau yang juga dikenal dengan sebutan drum box banyak dicari oleh pemusik lokal, maka lahirlah beberapa produsen asli tanah air yang memproduksi cajon-cajon terbaik versi mereka.
Cajon Drum Box
Salah satu di antaranya adalah Cajon Drum Box yang lahir di Kota Makassar. Brand ini digawangi oleh tiga mahasiswa asal Bone, yaitu Ady, Ian dan Zisan.
Berawal dari hobi bermain musik, mereka menjatuhkan hati pada alat musik drum box. Mereka pun patungan modal, yang dikumpulkan dari hasil menyisihkan uang saku harian mereka.
Rumah produksi pertama ada di rumah kos mereka di Jalan Rappocini Makassar. Dengan pengetahuan yang didapatkan secara otodidak, mereka merancang cajon pertama mereka. Setelah sukses, dilanjut dengan membuat cajon elektrik.
Cajon Drum Box hasil kreasi tangan bertiga, dilepas ke pasaran dalam harga Rp400 ribu hingga Rp700 ribu. Awalnya mereka hanya menjualnya di sekitar Makassar saja. Kini, mereka sudah menyuplai kebutuhan pemusik dari wilayah Indonesia Timur.
Sebelum pandemi, mereka biasa menjual 70 unit cajon per bulan. Usaha mereka ini sempat tutup di awal pandemi, namun kini mulai bangkit kembali dan siap memasok permintaan dari seluruh Indonesia.
Soul Drum Box
Masih dari Makassar, ada pula Kikim yang membawa bendera brand Soul Drum Box. Berawal dari hobi bermusik juga, yang membuat Kikim terpikat alat musik yang satu ini.
Bisnis yang dirintisnya ini sudah meraih sukses. Dalam dua tahun, ia sudah memproduksi 300 buah cajon. Bahkan menurut penelusuran Mediaini.com, cajon milik Kikim ini pernah terbang ke Jakarta dan hinggap di tangan drummer band Armada.
Dengan mempekerjakan lima orang karyawan, Kikim rutin membuat 5 hingga 6 drum box dalam sehari.
Baca juga : Sukses Bisnis Cajon, Mahasiswa Makassar Kantongi Untung Berlipat
Modal Membuat Cajon
Membuat alat musik ini sebenarnya cukup mudah. Modal awalnya pun tak banyak. Total biaya untuk membeli kayu dan menyiapkan peralatan hanya berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu saja.
Nah, setelah modal terkumpul, tentukan cajon tipe apa yang akan dibuat. Dimana cajon sendiri terdiri dari tiga tipe. Yang pertama adalah cajon persegi panjang, dengan ukuran 30cm x 30cm x 50cm.
Tipe kedua adalah cajon trapesium, dimana cajon ini jarang digunakan di panggung musik akustik sederhana. Ia lebih sering digunakan dalam panggung musik-musik etnik yang menggunakan alat-alat unik.
Yang ketiga, adalah travel cajon. Sesuai namanya, alat musik ini berukuran kecil sehingga fleksibel dibawa kemana-mana. Suaranya? Sangat lirih dan kecil. Sehingga Anda harus menggunakan pengeras suara untuk memainkannya.
Langkah Pembuatan Cajon
Berikut adalah langkah pembuatan cajon menurut data yang telah dikurasi Mediaini.com :
1. Siapkan Bahan Baku
Siapkan kayu triplek sebagai bahan baku utama, juga peralatan seperti gergaji, paku, baut, senar, juga amplas.
2. Buat Pola pada Papan Kayu
Buat pola dengan ukuran standar, yaitu panjang 33 cm, lebar 32 cm dan tinggi 46 cm serta diameter lubang 13 cm. Gunakan papan dengan ketebalan 12 mm untuk sisi kanan, kiri atas juga bawah. Sedangkan untuk sisi depan atau bagian yang dipukul, gunakan papan dengan ketebalan 3 mm.
3. Potong dan Gabungkan
Kemudian potong kayu sesuai pola. Jangan lupa, buat pula lubang sound hole. Setelah semua terpotong rapi, gabungkan semuanya sesuai sketsa yang ada. Rekatkan dengan lem secara rapi, jangan sampai ada lubang agar tak mempengaruhi suara.
4. Buat Kawat Senar Drum
Potong kawat senar drum menjadi dua bagian yang sama panjang, dan kayu untuk mengganjal bagian kanan dan kiri cajon. Lalu rekatkan senar menggunakan lem dan paku. Usahakan semua rapat, sampai benar-benar tidak ada ruang kosong di setiap sudutnya. Rekatkan juga papan menggunakan lem dan paku, lalu hadapkan senar ke depan atau ke arah keluar.
5. Pasang Bagian Depan
Setelah senar terpasang rapi, selanjutnya pasangkan bagian depan cajon. Rekatkan dengan baik menggunakan baut. Bagian depan ini sangat mudah rusak karena dipukul. Dengan menggunakan baut, kita akan dengan mudah menggantinya ketika kayu telah rusak.
6. Finishing
Di tahap akhir, amplas permukaan dan pinggiran kayu hingga halus, baru kemudian lakukan pengecatan. Sebagai ciri khas brand, beri aksen menggunakan air brush atau stiker logo. (Inten Esty)
Discussion about this post