MEDIAINI.com – Beragam produk motor listrik kini mulai banyak mewarnai pasar otomotif. Hal itu dibarengi dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memiliki gaya hidup yang ramah lingkungan.
Sudah tercatat beberapa merek motor listrik lokal yang ada di pasar otomotif. Sebagian besar adalah perusahaan yang mencoba menggunakan bahan bakar non fosil. Meski begitu, kualitas tetap bisa bersaing. Dari segi performa dan jarak tempuh sudah memadai.
Baca juga: Pemerintah Genjot Produksi Motor Listrik, Buka Peluang untuk Industri Kecil Menengah
Merek dan Harga Motor Listrik Buatan Lokal
1. Gesits
Motor yang didesain sporty dan kekinian ini dapat menempuh kecepatan hingga 70 kpj. Jarak tempuhnya sekitar 100 km dengan menggunakan dua baterai. Meski begitu, pengisian daya motor ini hanya butuh waktu 3-4 jam saja. Harga yang ditawarkan pun lumayan, berada di angka Rp 24,9 juta. Tetapi kenyamanannya memiliki tiga mode yaitu, eco, urban, dan performa.
2. Selis E-Max
Motor yang butuh waktu pengisian daya 4-5 jam ini dibanderol dengan harga Rp 15,5 juta. Dengan kecepatan maksimal 50 kpj dan daya tempuh 50 km saja. Namun motor ini dibekali dynamo listrik yang dayanya hingga 1.200 watt.
3. Elvindo Rama
Dinamo yang ada di motor listrik ini memiliki daya 1.000 watt dan kecepatannya bisa capai 60 kpj. Selain itu, jarak tempuh yang dijanjikan yakni 65 km. Elvindo Rama ini diberi harga Rp 13 jutaan saja, namun tampilannya terlihat lebih mahal.
Tumbuhnya Pasar Motor di Masa Pandemi
Dilansir dari otomotif.bisnis.com, Direktur Pemasaran Astra Honda Motor Thomas Wijaya, memproyeksikan pasar tahun ini mencapai angka 6,4 – 6,5 juta unit. Thomas targetkan Honda dapat catat total penjualan 4,7 – 4,8 juta unit.
Sementara Kepala Departemen Penjualan dan Pemasaran 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Yohan Yahya mengatakan kepada otomotif.bisnis.com bahwa Suzuki targetkan tahun ini lolos 73 ribu unit. Tahun depan, estimasi kenaikannya hingga 7 ribu unit. Untuk sementara, penjualan hingga November baru mencapai 63 ribu unit.
3 Merek Motor yang Angkat Kaki dari Indonesia
Meski banyak produsen motor lokal yang tumbuh moderat di tahun 2020 ini, ada beberapa pula produsen motor lokal yang kini sudah tidak lagi terdengar kabarnya.
Minerva
Muncul pada 2007, delapan tahun kemudian, Minerva tak bisa bersaing dan hengkang dari pasar Indonesia.
Kanzen
Kanzen resmi mengakhiri penjualannya di Indonesia pada 2010 karena tak lagi diminati masyarakat. Kanzen mengklaim bahwa penjualannya kurang dari 1.000 unit per bulan.
Bajaj
Sempat gebrak pasar roda dua di Indonesia pada 2006, Bajaj meluncurkan enam model di Indonesia. Pada 2013, produsen motor dari India ini resmi pamit dari pasar motor Indonesia. (Gusti Bintang K.)
Discussion about this post