MEDIAINI.COM – Pembangunan gedung, baik itu skala kecil atau pun besar, membutuhkan banyak skill terpadu. Salah satunya adalah jasa arsitek.
Bisnis konsultan arsitek merupakan salah satu bagian dari jasa konstruksi. Sesuai dengan UU Nomor 18 Tahun 1999, jenis usaha konstruksi terdiri dari usaha perencanaan konstruksi, usaha pelaksanaan konstruksi, dan badan usaha pengawasan konstruksi. Dari penjelasan ini ditarik kesimpulan bahwa konsultan arsitek masuk dalam usaha perencanaan konstruksi.
Dalam prosesnya, konsultan arsitek menggarap studi pengembangan sampai penyusunan dokumen kontrak kerja konstruksi.
Perhatikan Legalitas Usaha
Sebelum membentuk jasa kontruksi, pelaku bisnis harus tahu konsep dari jasa konstruksi, dimana yang dimaksud di sini adalah perusahaan perseorangan. Aturan untuk perusahaan perseorangan sesuai Pasal 5 UU jasa konstruksi adalah boleh melakukan usaha tetapi hanya untuk pekerjaan konstruksi dengan risiko kecil, sederhana, dan biaya kecil.
Risiko kecil adalah pekerjaan kontruksi yang pelaksanaannya tidak membahayakan keselamatan umum dan harta benda. Sedangkan teknologi sederhana yang dimaksud adalah pekerjaan konstruksi yang menggunakan alat kerja sederhana dan tidak memerlukan tenaga ahli. Terakhir, kriteria biaya kecil di sini ditentukan besaran biaya dan volume pekerjaan.
Yang kedua, siapkan pula soal legalitas, sertifikat klasifikasi dan kualifikasi. Selain itu, perusahaan juga harus mengikuti registrasi yang diselenggarakan oleh Forum Jasa Kontruksi.
Terapkan Strategi
Membuka bisnis jasa konsultan arsitek memang menjanjikan. Namun kalau tidak dibangun dengan strategi jitu, bagaimana mungkin bisa sukses dan survive? Di bawah ini adalah strategi yang bisa diterapkan :
1. Punya pengalaman dan jaringan
Sebelum mendirikan perusahaan sendiri, lebih baik mengumpulkan dahulu segudang pengalaman. Satu-satunya cara, adalah dengan cara bekerja di bawah suatu perusahaan tertentu. Minimal mengikuti proyek dosen saat masih kuliah. Dengan pernah bekerja, selain bisa mengumpulkan pengalaman, juga bisa menjaring link pekerjaan.
2. Membentuk tim ahli
Dalam menjalankan bisnis konsultan arsitek, dibutuhkan keahlian tidak hanya satu bidang. Jadi pelaku bisnis harus memiliki SDM yang menguasai teknik sipil, arsitektur, elektrikal, tata lingkungan, dan mekanikal. Ketika memiliki tim ahli yang mumpuni, maka klien akan percaya akan kredibilitas perusahaan.
3. Pendekatan kepada klien
Makin ke sini pebisnis yang membuka usaha jasa konsultan semakin banyak. Itu artinya pesaing bisnis juga terentang semakin luas. Dibutuhkan tim marketing handal untuk melakukan branding, melebarkan jaringan, juga handal dalam negosiasi.
4. Menentukan Ciri Khas Karakter Desain
Setiap perusahaan harus memiliki kelebihan masing-masing, terutama soal taste konsep desain. Kelebihan ini yang nanti akhirnya akan menjadi ciri khas dari perusahaan tersebut, dan menjadi nilai tawar tersendiri. (Tri Puspitasari)
Discussion about this post