MEDIAINI.COM – Depok kini makin bersolek. Dulunya, Depok hanyalah kecamatan yang tergabung dalam wilayah Kabupaten Bogor. Status kota sendiri baru didapatkan Depok pada 27 April 1999.
Dari waktu ke waktu, Depok terus berkembang menjadi kota yang menarik. Terletak tepat di pertengahan antara Jakarta dan Bogor, Depok dianggap sangat strategis untuk dijadikan lokasi bisnis.
Di Depok ada beberapa kawasan bisnis yang sudah dikenal banyak orang. Dua yang cukup moncer adalah Jalan Margonda dan Jalan Muchtar. Keduanya dianggap sebagai tempat yang strategis untuk memulai atau mengembangkan sebuah bisnis.
Kuliner dan Jasa Jadi Favorit
Seperti kota lain, bisnis kuliner juga tumbuh subur di kota ini. Bahkan Depok, jadi wajah kuliner baru di Provinsi Jawa Barat. Di Jalan Margonda Raya misalnya, berbagai kuliner dengan berbagai rasa hadir di sepanjang jalannya. Konsepnya pun beragam, dari kafe hingga kaki lima, dari murni jualan makanan hingga tempat nongkrong yang selalu dijejali anak muda.
Selain posisinya yang strategis, sebagai daerah penyangga Jakarta, kawasan ini juga berdekatan dengan pusat pendidikan. Sederet kampus ternama ada di Depok, termasuk Universitas Indonesia. Hal inilah yang menjadi faktor mengapa bisnis kuliner sangat subur tumbuh di Depok.
Menurut penelusuran Mediaini.com, ada banyak pedagang yang sudah mengumpulkan sukses di sepanjang Jalan Margonda. Salah satunya adalah Hermawan, yang tak membantah bahwa Jalan Margonda merupakan pusat kuliner yang selalu dipadati pengunjung dari waktu ke waktu. Bisnisnya yang semua hanya memiliki dua karyawan, kini sudah memiliki puluhan karyawan tambahan. Bahkan, ia berhasil mendirikan cabang baru di beberapa daerah.
Selain kuliner, Depok juga jadi favorit untuk pengembangan bisnis di sektor jasa. Sektor ini jadi alternatif kedua, dalam lini bisnis yang bisa moncer di Depok. Alasannya jelas, bahwa Depok tak jauh dari Jakarta. Ini membuat sektor jasa bisa berkembang pesat. Bahkan hal tersebut sudah tertuang dalam visi Depok tahun 2006 lalu, bahwa kota ini sejak lama bercita-cita jadi kota niaga baru yang religius.
Rekomendasi Bisnis di Depok
Ada beberapa jenis bisnis yang bisa dicoba di kota ini. Berikut rangkuman dari Mediaini.com:
1. Rumah Makan
Banyak orang sudah mengenal kawasan Margonda sebagai surganya kuliner di Depok. Alhasil, ketika orang ingin berburu kuliner, Jalan Margonda selalu jadi tujuan utamanya.
Alasan itulah yang membuat bisnis rumah makan atau kafe jadi pilihan yang tepat. Ciptakan menu atau sajian khas yang belum banyak disajikan di sepanjang ruas Margonda. Ciptakan logo dan tagline unik sehingga bisa memancing calon pelanggan.
2. Minuman Dingin
Sama seperti Jakarta, cuaca di Depok juga cenderung panas. Jadi tak ada salahnya jika ingin mencoba bisnis menjajakan minuman dingin. Pelaku bisnis bisa menciptakan brand dan jenis minuman dingin sendiri, atau bergabung dengan waralaba minuman yang sudah punya nama.
3. Kue
Jika hobi memasak kue, bisnis ini bisa dicoba. Terlebih di bisnis ini, Anda tak perlu lahan baru untuk rumah produksi. Cukup sulap dapur rumah menjadi tempat produksi kue dadakan. Salah satu tipsnya adalah dengan menciptakan kue yang kreatif dan punya inovasi baru. Bisnis ini diprediksi punya omzet yang menggiurkan.
4. Fotocopy
Depok punya sederet kampus ternama. Layaknya kawasan kampus lain, Depok juga berarti lahan basah untuk bisnis fotocopy. Jasa ini memiliki prospek yang cerah. Terutama, jika pintar memilih lokasi. Untuk mendukung bisnis ini, pelaku bisnis bisa menjual peralatan kantor sebagai pelengkap.
5. Distributor makanan sehat
Tren kesehatan terus digemari, terutama ketika pandemi masih berlangsung. Ketika sadar kesehatan, salah satu yang dirombak adalah pola dan menu makanan, dimana makanan sehat atau organik kini semakin dipilih dan diburu. Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk berbisnis menjadi distributor makanan sehat. Disinyalir, tren pasar akan terus bertumbuh.
Baca juga : 5 Kuliner Legendaris Depok yang Wajib Dicicipi
Alasan Depok Diincar Jadi Tempat Tinggal
Selain jadi daerah incaran bisnis, Depok juga jadi buruan warga ibukota, dipilih sebagai lahan domisili. Salah satu alasannya adalah karena harga tanahnya yang relatif masih murah dibanding tanah di Jakarta. Di beberapa kawasan, per meter perseginya masih dihargai Rp8,8 juta saja.
Selain itu, akses wilayah juga jadi pertimbangan. Kawasan-kawasan strategis di kota terdekat seperti Jakarta bisa dijangkau dengan mudah dari Depok. Di samping, berbagai transportasi umum juga banyak tersedia di sini.
Kemudian, fasilitas pendukung seperti pendidikan juga terhidang di depan mata. Mulai dari Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma dan masih banyak lagi. Dari segi perbelanjaan, Depok memiliki banyak mall besar, dengan pasar-pasar tradisional yang juga masih terus hidup dan menggeliat. (Chelsea Venda)
Discussion about this post