MEDIAINI.COM – Tidak semua orang tua memiliki waktu sepenuhnya untuk anak. Ada kalanya mereka harus bekerja. Di saat seperti itu, untuk menjaga buah hati pilihannya adalah membawa si kecil ke daycare atau mempekerjakan baby sitter. Dua hal itu yang dipilih oleh oran tua di zaman milenial seperti sekarang. Di antara kedua bisnis tersebut, mana yang paling menguntungkan?
Kelebihan dan Kekurangan Daycare
Pertumbuhan bisnis daycare di kota-kota besar tergolong cepat. Banyak orang mulai memercayakan anak mereka ke daycare dibanding babysitter. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan daycare, pengasuhnya lebih profesional. Biasanya, ada sertifikasi khusus untuk bisa menjadi pengasuh di daycare. Selain itu, owner daycare memiliki SOP yang harus dijalankan oleh si pengasuh.
Daycare membagi kategori penitipan sesuai dengan umur si anak. Jadi anak akan mendapat program sesuai dengan usia perkembangannya. Aktivitas anak pun lebih terkonsep.
Terakhir, interaksi sosial. Ya, dengan menitipkan anak di daycare mereka akan bertemu dengan banyak teman-teman seusianya. Hal ini akan meningkatkan interaksi sosial anak. Dengan demikian, si anak juga tidak akan terlalu dekat dengan si pengasuh, tapi ke semua orang.
Kendati demikian, daycare juga punya kekurangan. Misalnya, risiko kesehatan bagi anak. Kontak fisik dengan orang lain membuat si anak rentan akan tertular penyakit. Kemudian, tentang transportasi. Orang tua mesti bolak-balik antar jemput si anak setiap pagi dan sore.
Baca juga:7 Rekomendasi Daycare Terbaik di Jakarta yang Jadi Pilihan
Kelebihan dan Kekurangan Babysitter
Meski daycare mulai marak, bukan berarti babysitter tak lagi diperlukan. Sebagian orang masih memercayakan anak mereka ke babysitter dibanding daycare. Ada beberapa alasan yang mendasarinya.
Babysitter dianggap lebih bisa mengawasi anak setiap waktu. Sebab, mereka fokus kepada satu anak saja. Hal ini berbeda dengan daycare, dimana pengasuh bisa menangani 2-3 anak sekaligus.
Soal waktu, menyewa babysitter di rumah juga lebih efisien. Sebab, umumnya babysitter lah yang setiap hari datang ke rumah. Bahkan ada juga yang menyewa baby sitter full lewat penyalur. Sehingga, babysitter akan 24 jam berada di rumah penyewa untuk mengawasi anak. Hal ini membuat orang tua tak perlu repot antar jemput. Di samping itu, orang tua juga bisa mendesain sendiri pola asuh seperti apa yang akan diterapkan oleh babysitter.
Sementara itu kekurangan menggunakan babysitter antara kain, rutinitas anak yang cenderung monoton. Hal ini bisa membuat si anak bosan. Kemudian, interaksi anak juga lebih banyak dengan pengasuh. Anak bisa jadi lebih manja dan bergantung kepada babysitter. Risiko anak ‘lengket’ ke babysitter pun menjadi semakin besar jika orang tua tidak bisa menyeimbangkan waktu.
Kemudahan Memulai Bisnis
Ada perbedaan mendasar untuk memulai bisnis daycare dan penyalur babysitter. Misalnya tentang modal. Mendirikan daycare terbilang lebih mahal. Sebab, pelaku bisnis mesti mempersiapkan tempat khusus di tempat strategis.
Hal ini berbeda dengan penyalur babysitter. Sebab, fokus owner babysitter hanya menyalurkan saja. Kemudian, bisnis daycare membutuhkan SDM yang berkualitas dan berkompetensi. Untuk membuktikan hal tersebut, ada sertifikasi khusus yang bisa didapatkan pengasuh.
Berbeda dengan babysitter. Meski tak harus memiliki sertifikasi, calon babysitter mesti memiliki keahlian yang beragam, mulai dari mengasuh anak, memasak, merapikan ruangan, dan masih banyak lagi. Sebab, tak jarang babysitter juga rangkap jabatan sebagai asisten rumah tangga. (Chelsea Venda/Jenti Jay)
Discussion about this post