MEDIAINI.COM – Berwisata ke suatu tempat tak lengkap jika pulang tanpa oleh-oleh. Karena setiap daerah memiliki ragam oleh-oleh yang berbeda dengan tempat lain. Tak terkecuali Bogor. Di sana ada banyak oleh-oleh yang bisa dipilah dan dibawa, tapi yang paling jadi primadona adalah cake talas.
Sebagai salah satu komoditi andalan, talas memang melimpah di Bogor. Masyarakat yang kreatif pun berkreasi di dalam dapur dan jadilah cake talas. Brand cake talas akhirnya menjamur di setiap sudut Bogor. Meski sudah banyak brand yang lahir, namun peluang usaha rumahannya masih cukup menjanjikan.
Terlebih, Bogor merupakan salah satu kota tujuan pariwisata. Tentu ini membuat banyak orang menjadikan Bogor sebagai destinasi wisata. Alhasil, potensi meraih untung semakin besar.
Langkah Memulai
Bisnis oleh-oleh khas daerah memang sedang naik daun, termasuk cake talas yang kini sedang hits. Tapi memulai bisnis kuliner perlu langkah-langkah khusus, mengingat pemain di dunia kuliner sudah cukup banyak. Hal ini agar nantinya bisnis yang dikembangkan bisa bertumbuh karena memiliki pondasi yang kuat.
Langkah pertama dalam mendirikan bisnis kuliner adalah menentukan konsep bisnis. Mulai dari menentukan pilihan apakah ingin produksi sendiri atau kerja sama dengan pihak lain. Pikirkan juga pangsa pasar seperti apa yang akan jadi sasaran utama. Hingga pemilihan lokasi tempat berjualan.
Kedua, tetapkan bentuk produk yang akan dijual. Selain menjajakan cake talas, Anda juga bisa membuat produk lain sebagai pelengkap toko. Semisal mengolah brownies, keripik, donat, atau malah es krim. Bisa pula melengkapi toko dengan jajanan asal Bogor lainnya seperti asinan, tauge goreng, dan masih banyak lagi.
Ketiga, lakukan sertifikasi agar pembeli bisa yakin dan percaya bahwa produk yang dijual berkualitas. Paling tidak ada dua sertifikasi yang harus ada, yakni dari BPOM dan sertifikat halal dari MUI.
Keempat, rencanakan strategi bisnis. Berilah sentuhan unik di produk sebagai pembeda dengan brand lain, misalnya dengan menambahkan topping seperti keju, coklat, atau kacang di cake talas.
Kemudian, lakukan pemasaran secara masif. Ini bisa dilakukan dengan cara konvensional seperti di billboard, banner, atau penyebaran brosur, juga secara online dengan promosi di sosial media, menggunakan Instagram Ads, dan lain-lain.
Analisa Modal
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisa bisnis. Dimulai dengan menetapkan modal terlebih dahulu. Paling tidak pelaku bisnis membutuhkan Rp2.200.000 sebagai modal awal. Dana tersebut nantinya dipakai untuk pembelian peralatan seperti baskom Rp500.000, blender Rp200.000, oven Rp1.500.000, dan peralatan lain.
Sementara itu, pelaku bisnis juga masih perlu menyiapkan dana tambahan untuk operasional awal. Dana ini dipakai untuk bahan baku satu bulan sebanyak Rp7.500.000, kemasan Rp1.000.000, biaya listrik dan air Rp800.000, transportasi Rp500.000, juga biaya reparasi alat Rp61.000. Jadi total biaya operasional dalam satu bulan mencapai Rp9.861.000.
Asumsikan dalam satu hari toko mampu menjual 25 produk, dengan masing-masing produk dibanderol Rp25.000, maka dalam satu bulan bisa meraih pendapatan Rp12.500.000. Setelah dikurangi biaya operasional, maka keuntungan bersih yang didapat Rp2.639.000. Keuntungan akan semakin banyak ketika musim liburan tiba.
Sukses dengan Bisnis Oleh-Oleh
Menurut pengamatan Mediani.com, salah satu contoh kisah sukses bisnis oleh-oleh bisa diwakili oleh sentra oleh-oleh ternama Lapis Bogor Sangkuriang yang didirikan oleh sepasang suami istri, Jati dan Riska. Modal pertama dari mereka hanya uang Rp500 ribu dan mixer dari mertua. Keterbatasan tak membuat keduanya patah arang. Strategi awalnya, adalah dengan mendekati instansi pemerintah untuk menjadikan produk olahannya sebagai oleh-oleh para tamu.
Dari sana, produknya semakin dikenal luas, dan angka produksi semakin meningkat. Total dalam satu hari mereka mampu membuat 4.300 kotak kue lapis. Tak mengherankan jika Lapis Bogor Sangkuriang mampu menghasilkan omzet Rp42 miliar setiap bulannya.
Tips Bisnis Rumahan
Tak perlu bingung dengan modal, karena bisnis cake talas juga bisa dijalankan dalam skala rumahan. Kendati demikian, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan.
Pertama, pelaku bisnis harus terus belajar meramu resep agar menghasilkan produk yang berkualitas dan enak. Usahakan terus untuk menciptakan ramuan yang beda dengan brand lain. Pembeda di sini juga bisa berupa kemasan dan faktor lain. Lihat bagaimana pesaing membuat kemasan, menyajikan rasa, membuat harga, hingga mendekor gerai. Data ini bisa dijadikan untuk strategi dalam bisnis yang nantinya bisa dikembangkan.
Kemudian, pilihlah lokasi yang tepat. Hindari lokasi yang sudah memiliki toko sejenis. Sebab, persaingan yang ada akan menjadi semakin ketat. Terlebih jika pangsa pasar yang dilirik sama.
Terakhir, buat nama brand, logo, juga tagline unik. Cake talas perlu diberi sentuhan kreativitas ulang agar berbeda dari produk kompetitor. (Chelsea Venda)
Baca juga : 7 Kuliner Legendaris Bogor yang Masih Eksis dan Bertahan Hingga Kini
Discussion about this post