MEDIAINI.COM – Kawasan Puncak Bogor memang selalu jadi andalan warga Jabodetabek untuk menghabiskan libur akhir pekan. Terlebih di akhir Oktober ini, dimana hari libur terentang sangat panjang akibat adanya hari libur nasional dan cuti bersama. Dari jauh-jauh hari, Kawasan Puncak diprediksi akan padat dan dipenuhi wisatawan.
Adapun Kabupaten Bogor memang telah menerapkan fase kenormalan baru sejak bulan Juni kemarin. Beberapa sektor bisnis mulai dibuka dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Seperti memakai masker, rajin cuci tangan, pendeteksi suhu tubuh, hingga pembatasan 50 persen dari jumlah kapasitas.
Peluang Bisnis yang Muncul
Kawasan wisata adalah tempat yang cocok untuk menggelar bisnis. Kawasan ini selalu ramai oleh wisatawan, baik lokal maupun dari daerah lain. Pangsa pasar di tempat wisata sangatlah besar. Terlebih di Kawasan Bogor yang selalu jadi kawasan favorit warga Ibukota dan Bandung.
Lalu, melihat prospek yang menjanjikan tersebut, bisnis apa saja sih yang bisa dijalankan di kawasan wisata Puncak Bogor? Berikut hasil penelusuran dari Mediaini.com:
1. Kuliner
Bogor bukan hanya dikenal karena wisata alamnya saja. Kota yang memiliki julukan kota hujan ini juga punya kuliner yang khas. Salah satu kuliner andalannya adalah asinan Bogor. Makanan ini semacam kuliner wajib jika berkunjung ke Bogor. Rasanya yang cukup unik membuat makanan ini banyak diminati.
Kemudian, ada juga taoge goreng. Terdengar cukup sederhana, tapi rupanya kuliner ini sering jadi buruan wisatawan, terutama saat musim liburan tiba. Lalu ada juga laksa. Ini semacam olahan mie dengan kuah yang kental. Tentu, makanan tipe seperti ini laris manis di Bogor yang terkenal dingin.
2. Perkebunan dan Jasa Penyewaan Kuda
Sudah menjadi hal yang umum, dataran tinggi terkenal dengan tanah yang subur. Begitupun di kawasan Puncak Bogor. Ini bisa jadi peluang bisnis baru. Kebun-kebun milik warga juga bisa jadi tempat wisata edukasi tanaman. Nantinya, pengunjung bisa mencoba menanam dan memetik hasil perkebunan.
Namun kawasan perkebunan yang luas tak jarang membuat pengunjung merasa capek. Nah, untuk meminimalisir hal tersebut, bisa juga membuka bisnis penyediaan jasa kuda. Ini bisa jadi bisnis sampingan selain wisata edukasi tanaman.
3. Resort dan Hotel
Kawasan Puncak Bogor memang tak pernah sepi kunjungan. Meski seringkali macet, tapi itu tak menyurutkan masyarakat untuk terus berlibur di Puncak. Ini membuat kawasan Puncak Bogor masih potensial untuk jangka panjang.
Salah satu bisnis yang moncer adalah resort dan hotel. Tingkat kunjungan yang tinggi berbanding lurus dengan tingkat hunian hotel di wilayah tersebut. Otomatis, keuntungan yang akan didapat pun semakin meningkat.
Kawasan Puncak Masih Jadi Favorit
Tak bisa dipungkiri, kawasan Puncak masih jadi favorit banyak orang untuk berlibur. Ada beberapa alasan yang mendasarinya. Yang terutama, karena ada begitu banyak spot wisata alam yang hanya bisa ditemukan di Puncak. Semisal keindahan Curug Geulis yang ada di Kawasan Sentul Paradise Park. Selain itu ada juga Curug 7 dan Curug 5 di Taman Wisata Matahari.
Bagi yang membutuhkan pemandangan hijau yang menyejukan, Bogor memang selalu jadi juaranya. Kawasan ini memiliki Puncak Pass. Keindahan hamparan hijau dan kesejukan udara di Puncak Pass dijamin akan membuat beban pikiran hilang. Terlebih jika berkunjung saat sore, ada pemandangan matahari terbenam yang tak boleh dilewatkan.
Kalau sudah bosan di Puncak Pass, wisatawan bisa berkunjung ke Agrowisata Gunung mas. Ini adalah kawasan kebun teh yang sangat luas. Agar tidak capek, tak ada salahnya menyewa kuda. Tentu, sensasi berlibur akan jadi semakin seru.
Kawasan ini juga memiliki kebun binatang fenomenal. Apalagi kalau bukan Taman Safari Indonesia. berbagai binatang dan atraksi lucu siap menghibur banyak orang.
Nah terakhir, bagi yang menyukai tantangan, ada juga wisata paralayang. Jika masih pemula, tak perlu khawatir, sebab ada pemandu yang siap mendampingi terjun dengan paralayang. Posisi terjunnya pun cukup tinggi, yakni di ketinggian 1.900 mdpl. (Chelsea Venda)
Baca juga : 7 Rekomendasi Wisata Bogor Normal Baru dan Bujet yang Dibutuhkan
Discussion about this post