MEDIAINI.COM – Gelombang pandemi telah membuat berbagai sektor bisnis tergulung. Di tengah lika-liku dan jalan terjal bisnis, digital printing masih jadi salah satu bisnis yang mampu bertahan. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Salah satunya adalah karena digital printing terus dibutuhkan banyak sektor industri, digunakan untuk melancarkan ajang promosi. Kegiatan promosi offline dari pelaku bisnis hampir selalu menggunakan bantuan digital printing. Seperti dalam pembuatan merchandise atau banner.
Di saat yang sama, musim kampanye politik juga tengah berlangsung. Alhasil pesanan datang dari berbagai sisi. Ini membuat bisnis digital printing masih memiliki potensi yang menggiurkan.
Seluk Beluk Digital Printing
Teknologi terus berkembang pesat. Perkembangan ini juga turut dirasakan industri percetakan. Bisa dibilang, digital printing merupakan hasil inovasi teknologi dari mesin percetakan konvensional. Di digital printing, metode percetakannya sudah berbasis digital. Ini membuat digital printing bisa melakukan produksi lebih cepat dibanding cara konvensional. Gambar dari komputer, bisa langsung dicetak dengan mesin. Hasil keluar dengan cepat, tak memakan waktu lama.
Hal ini berbeda dengan percetakan konvensional yang harus mengubah gambar fisik jadi file film kemudian ke plat mesin, baru bisa dicetak dan keluar hasilnya. Cara ini membutuhkan waktu dan peralatan yang lebih banyak.
Ada beberapa jenis digital printing. Pertama adalah sablon digital yang biasanya diaplikasikan ke kaos. Hasil sablon dengan teknik ini jauh lebih bagus dan tahan lama dibanding dengan cara konvensional. Kemudian, ada mesin printer digital, yang digunakan untuk mencetak dengan media kertas. Biasanya cara ini hanya untuk keperluan personal saja.
Lalu ada juga keramik printing, digunakan untuk menghasilkan cetakan di bahan keramik. Salah satu produk yang terkenal adalah mug printing. Terakhir, ada large format digital printing. Mesin printer besar ini digunakan untuk keperluan pencetakan banner, billboard, baliho, stiker dan masih banyak lagi.
Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Digital Printing
Selalu ada dua mata pisau ketika berbicara soal kemajuan teknologi. Di satu sisi memiliki keunggulan yang memudahkan manusia, di sisi lain juga tak lepas dari permasalahan. Begitu pula dengan digital printing.
Jika berbicara soal kelebihan dari digital printing, tentu hal pertama adalah soal kecepatan. Kedua, pangsa pasar digital printing semakin luas karena digital printing tak membutuhkan minimal pesanan. Pesan hanya satu item pun pelaku bisnis masih tetap untung. Jadi bisnis ini tak hanya mengandalkan korporasi besar, tetapi juga untuk individu.
Ketiga, kualitas yang semakin baik. Dari segi warna misalnya, digital printing mampu menghasilkan warna yang lebih tajam. Terlebih, ada fleksibilitas di desain. Jika ingin mengubah desain bisa lebih cepat karena semua serba digital.
Keempat, praktis. Semua metode yang dilakukan sudah berbasis digital, ini membuat digital printing jauh lebih mudah digunakan. Alhasil tak perlu membutuhkan banyak karyawan, jadi bisa lebih menghemat di sektor gaji karyawan.
Di tengah berbagai kemudahan, digital printing rupanya masih memiliki kekurangan. Terutama soal modal yang lebih banyak. Sebab, hardware dan berbagai peralatan lain untuk menjalankan digital printing ini tidak murah. Di samping itu, perawatan setiap alat digital printing juga jadi masalah tersendiri. Pelaku bisnis masih perlu mengalokasikan sejumlah uang untuk biaya perawatan secara berkelanjutan.
Kemudian, persaingan di bisnis ini ketat. Kemudahan akan pengoperasian mesin, membuat semua orang bisa melakukannya. Ini menjadikan bisnis ini diminati banyak orang. Alhasil, persaingan bisnis pun menjadi sengit.
Baca juga : 4 Rekomendasi Waralaba Brand Digital Printing yang Menguntungkan
Membuka Digital Printing di Perumahan
Persaingan ketat digital printing seringkali terjadi di dekat perkantoran. Tentu, sasaran mereka adalah orang-orang kantor yang akan mencetak berbagai keperluan pekerjaan mereka. Padahal jika jeli, perumahan pun juga bisa dijadikan lokasi bisnis.
Perumahan memang jarang dilirik oleh pelaku bisnis digital printing. Hal ini membuat kekosongan terjadi, Jadi tak ada salahnya untuk memulai digital printing dari lokasi perumahan.
Bahkan ada beberapa fakta menarik kenapa perumahan cocok dijadikan lokasi bisnis digital printing. Para pekerja atau bahkan bos sekalipun, tak jarang membawa pekerjaan mereka pulang ke rumah. Ini membuat mereka juga membutuhkan digital printing yang berdekatan dengan lokasi tempat tinggal mereka.
Lalu, ada pula ibu rumah tangga. Meski lebih banyak berkutat di rumah, bukan berarti ibu rumah tangga tidak membutuhkan jasa cetak. Misalnya untuk kebutuhan resep masakan atau keperluan usaha sampingan mereka.
Nah, yang terakhir, mahasiswa dan pelajar. Keduanya tak bisa lepas dari dunia digital printing, baik itu untuk mencetak tugas atau untuk keperluan lainnya. Seringkali percetakan di samping sekolah atau kampus terlalu ramai, sehingga mereka lebih menyukai percetakan di dekat tempat tinggal mereka yang lebih sepi dan murah. (Chelsea Venda)
Baca juga : Bisnis Digital Printing Jelang Pilkada, Cek Cara Memulainya
Discussion about this post