MEDIAINI.COM – Pada bulan Desember nanti Indonesia akan menggelar pilkada secara serentak. Hiruk pikuk pilkada pun mulai terasa semenjak bulan Oktober. Meski, akan ada perbedaan yang kentara di pilkada kali ini, sebab Indonesia masih diselimuti pandemi.
Di bulan-bulan yang sarat aroma politik ini, tak hanya politisi saja yang dituntut jeli menggaet massa, namun juga pelaku bisnis. Bagi pelaku bisnis, saat-saat seperti ini adalah panggung yang besar untuk meraup keuntungan. Salah satu lini bisnis yang cerah di masa pilkada adalah jasa percetakan digital printing.
Kendati, bisnis seperti ini terbilang musiman. Namun rangkaian kampanye pilkada yang terbilang panjang membuat bisnis ini akan meraup untung dalam beberapa bulan kedepan.
Cara Memulai Bisnis Digital Printing
Menggelar pilkada di tengah pandemi membuat para politisi dan tim kampanye harus memutar otak. Tentu, gelaran kampanye langsung yang membuat kerumunan massa sebisa mungkin harus dihindari. Banyak pihak memprediksi kampanye dengan alat peraga akan jadi solusi yang efektif. Mulai dari penggunaan banner, brosur, merchandise seperti mug, pulpen, jam dinding, sampai masker. Hal ini membuat bisnis digital printing kebanjiran orderan.
Nah, bagi yang tertarik untuk memulai bisnis ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sedari awal. Pertama, siapkan mesin digital printing. Mesin ini memiliki spesifikasi yang berbeda-beda, tergantung dari harganya. Tapi umumnya, harga mesin digital printing standar ada di kisaran Rp30 juta. Sedangkan mesin printernya sekitar Rp45 juta.
Kedua, siapkan komputer. Komputer untuk mengoperasikan mesin digital printing memiliki spesifikasi khusus. Minimal prosesor Core-i-3 dengan ram minimal 2Gb. Sebab, mesin digital printing membutuhkan komputer yang mumpuni untuk menjalankan mesin tersebut. Harga komputer diproyeksikan membutuhkan modal Rp30 juta.
Ketiga, siapkan bahan cetakan. Untuk menghasilkan produk tertentu, bahan yang digunakan juga berbeda-beda. Misalnya untuk spanduk menggunakan frontline. Kemudian, tipe finishing-nya juga berbeda, apakah bertipe doff atau glossy. Namun ada baiknya untuk siapkan bahan yang lengkap mulai dari vinyl PU, mika, one way vision, cloth, sticker, hingga media untuk wallpaper.
Keempat adalah tinta. Pastikan sebelum membeli tinta, tanyakan terlebih dahulu tinta seperti apa yang cocok untuk spesifikasi mesin printer yang dimiliki. Kebutuhan untuk tinta bisa mencapai Rp5 juta.
Kelima, pilih tempat atau lokasi. Memilih lokasi yang memiliki traffic tinggi tentu akan jadi keuntungan tersendiri. Perhatikan soal daya listrik, karena usaha digital printing memang membutuhkan daya listrik yang besar untuk mengoperasikan mesin dan berbagai elemen lain seperti komputer dan AC. Harga sewa biasanya mulai dari Rp10 juta.
Baca juga : 4 Rekomendasi Waralaba Brand Digital Printing yang Menguntungkan
Tips Bagi Pemula
Bagi pelaku bisnis baru, mungkin akan sedikit merasa bingung saat memulai bisnis ini. Namun, tak perlu khawatir, Mediaini.com punya beberapa tips yang bisa diaplikasikan pemula.
Pertama, tentukan terlebih dahulu target market. Terdapat tiga sasaran utama bisnis digital printing, mulai dari corporate, retail, dan perseorangan. Namun menjelang pilkada seperti ini, orderan dalam jumlah besar dari para mesin kampanye partai bisa dijadikan sebagai fokus utama.
Kemudian, tambah karyawan. Menjalankan bisnis digital printing akan cukup berat jika dikerjakan sendiri. Tak ada salahnya untuk menambah jumlah karyawan. Tapi ada beberapa keahlian yang harus dimiliki oleh karyawan tersebut, salah satunya yaitu mahir dalam desain.
Lalu lakukan promosi secara masif. Pelaku bisnis bisa memanfaatkan sosial media untuk promosi secara gratis. Namun, ada kalanya, pelaku bisnis juga mesti menyiapkan modal khusus untuk promosi misalnya dengan iklan berbayar di internet.
Terakhir jeli melihat peluang. Misalnya di tengah musim kampanye, pelaku bisnis bisa memberikan paket gratis desain atau menjanjikan hasil print yang lebih cepat.
Baca juga : Makin Dalam Mengulik Plus Minus Digital Printing
Untung Besar Bisnis Digital Printing
Musim pilkada baru dimulai, tetapi keuntungan sudah dirasakan oleh para pelaku bisnis digital printing. Salah satunya oleh Rezaldy Sarendeng, pemilik digital printing bernama Rex Collection.
Usaha yang berlokasi di Kota Bitung ini mengaku kebanjiran order masker printing. Satu klien bisa mengorder sampai 2 ribu pcs masker. Ya, di tengah pandemi, masker memang jadi salah satu benda wajib bagi setiap orang. Kelebihan itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh para politisi sebagai alat kampanye. Di samping itu, kaos pilkada juga jadi pesanan kedua terbanyak setelah masker.
Rezaldy mengaku usahanya ini mendapatkan keuntungan berkali lipat dibanding musim biasa. Kendati demikian, ia tak ingin mengorbankan kualitas dengan mengerjakan pesanan serba cepat. Ia berkomitmen untuk terus menjaga kualitas produknya dan tetap menjalankan protokol kesehatan saat produksi berlangsung. (Chelsea Venda)
Baca juga : 5 Digital Printing Besar yang Mampu Bertahan Hadapi Pandemi
Discussion about this post