MEDIAINI.COM – Mainan tak hanya identik dengan dunia anak. Para dewasa pun masih banyak yang memeluk dan mengoleksi mainan, seperti boneka. Ada banyak alasannya, mulai dari ajang nostalgia masa anak-anak hingga memang menyukai bentuk dan teksturnya yang lembut juga lucu.
Boneka disukai lintas usia. Hal itulah yang membuat bisnis boneka masih dan terus menguntungkan. Pangsa pasar yang luas membuat laju bisnis boneka terus menderu.
Tips Memulai Bisnis
Bisnis boneka memang memiliki prospek yang menjanjikan. Sebab bisnis ini termasuk bisnis yang bisa dijalankan sepanjang tahun. Terlebih di momen-momen tertentu, penjualan boneka bisa melonjak tinggi. Misalnya, di hari valentine juga natal. Apalagi hampir setiap tahun selalu muncul karakter-karakter baru dari film atau animasi. Karakter tersebut umumnya berakhir di dalam versi bonekanya.
Bisnis boneka cukup mudah dijalankan, semua orang bisa memulai bisnis ini. Agar bisnis cerah, pilihlah dulu lokasi yang strategis yang sesuai dengan pangsa pasar. Misalnya di pusat perbelanjaan atau di dekat kampus, jika ingin menyasar anak-anak muda.
Carilah pemasok boneka dengan harga paling murah. Akan lebih baik, jika bisa langsung jadi tangan pertama dari pabrik. Sebab, harga beli akan jauh lebih murah. Dengan demikian, pelaku bisnis bisa memperoleh cuan lebih besar saat penjualan.
Sebagai pemula, pilihlah boneka yang cocok untuk keperluan kado. Pilih beberapa ukuran, mulai dari yang kecil hingga ukuran besar. Di samping itu, lengkapi variasi boneka seperti boneka duduk dan bonek berdiri dengan berbagai macam karakter.
Selain koleksi boneka harus lengkap, pelaku bisnis juga bisa mendesain interior toko. Semakin menarik tampilan toko, akan membuat banyak orang penasaran.
Untuk memaksimalkan semuanya, perlu adanya promosi besar-besaran. Terutama untuk promosi online. Pelaku bisnis bisa menggunakan Google Ads, Facebook Ads, serta Instagram Ads. Ini dilakukan agar semakin banyak orang tahu dan mengenal toko boneka tersebut.
Peluang Bisnis dan Modal Usaha
Selain jadi mainan bagi anak-anak, kemudian jadi barang favorit hadiah bagi orang dewasa, boneka nyatanya juga banyak dipakai dalam berbagai situasi. Misalnya di bidang olahraga, boneka banyak dipakai sebagai pendamping piala. Umumnya boneka ini adalah maskot dari event olahraga tersebut. Pasar penjualan boneka memang luas, dipakai mulai untuk hadiah, koleksi, hingga merchandise.
Dalam memulai bisnis ini, tak perlu khawatir soal modal. Cukup dengan merogoh kocek Rp7 juta hingga Rp10 juta saja, pelaku bisnis sudah bisa membuat toko boneka. Memang dengan modal tersebut, toko yang didapat masih kecil. Tapi dengan strategi bisnis yang tepat, toko kecil bisa bertransformasi menjadi besar.
Pahami selera pasar dan perkembangan tren. Dengan demikian, boneka-boneka yang tersedia bisa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Cerita Sukses Pelaku Bisnis Boneka
Menurut penelusuran Mediaini.com, di Kota Malang ada Syamsul Arifin, pengusaha boneka yang sudah meraup sukses. Awalnya, Syamsul jeli dengan kondisi pasar saat itu. Ia merasa, prospek bisnis boneka akan berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun ke depan. Kejelian tersebut, mengantarkannya menjadi pelaku bisnis boneka dengan omzet miliaran.
Saat itu, di tahun 2012, dirinya membuat Bonekamu. Sebuah toko boneka kecil yang ia dirikan dengan modal Rp5 juta. Bahkan, sebutan toko tak terlalu tepat, sebab saat itu ia hanya mengandalkan dari penjualan online saja alias tak ada toko fisik.
Prediksinya rupanya benar, bisnis ini memang berkembang pesat. Hanya dalam kurun waktu satu tahun, dirinya sudah bisa membuka toko fisik di Jalan Gajayana, Malang. Kendati bisnisnya mengalami kemajuan, ia tak ingin gegabah, ia ingin menunggu momentum.
Momentum itu kemudian datang, saat aplikasi Blackberry Messenger (BBM) booming dan orang ramai membicarakan berbagai emoticon yang lucu di BBM, dirinya kemudian mulai menjual boneka dari berbagai ekspresi dalam emoticon yang ada di BBM.
Ekspansi bisnisnya dimulai dengan membeli mesin produksi seharga Rp200 juta. Dengan mesin tersebut, ia bisa memproduksi sekitar 6 ribu boneka. Sejalan dengan itu, omzetnya semakin melambung tinggi. Dalam setahun Syamsul bisa meraup omzet hingga Rp1,5 miliar. (Chelsea Venda)
Discussion about this post