MEDIAINI.COM – Busana dan seluruh aksesoris pelengkapnya mengalami perubahan makna dari tahun ke tahun. Kalau dulu pakaian hanya dianggap sebagai penutup dan pelindung tubuh, kini ia dianggap sebagai bagian dari gaya hidup yang bisa merepresentasikan karakter seseorang. Termasuk juga dalam hal ini, sepatu. Aksesoris pelengkap fesyen ini kini tak hanya dipandang sebagai alas atau pelindung kaki semata. Sepatu, kini telah menjadi salah satu barang prestise yang bisa mewakili style dan karakter seseorang. Ini tak lepas dari tren memiliki sepatu branded yang melanda anak muda.
Pergeseran status tersebut telah membuat sepatu semakin dihargai, termasuk dalam hal perawatannya. Kebanyakan orang, lebih memilih jasa laundry sepatu dibanding mencucinya sendiri. Sebab setiap sepatu memiliki karakter berbeda-beda yang memiliki metode cuci masing-masing.
Jasa cuci sepatu pun dari hari ke hari makin membumbung tinggi. Terlebih, di musim hujan seperti saat ini, risiko sepatu kotor dan basah pasti semakin tinggi. Alhasil bisnis cuci sepatu pun semakin diburu.
Peluang Laundry Sepatu
Industri sepatu terus mengalami peningkatan. Dalam beberapa tahun terakhir saja, muncul banyak brand lokal yang mencuri perhatian khalayak. Di saat yang sama, kebutuhan untuk merawat sepatu-sepatu tersebut juga semakin tinggi. Ini membuat peluang bisnis cuci sepatu memiliki prospek yang cerah.
Salah satu pengusaha cuci sepatu, Tirta Mandira, tak menyangkal bahwa bisnis cuci sepatu kini makin naik daun. Laki-laki nyentrik yang akrab disapa dr. Tirta ini menyebut sepatu telah menjadi gaya hidup di masyarakat. Alasan tersebut membuat orang bisa memiliki lebih dari 3 pasang sepatu.
Semakin banyak sepatu yang dikoleksi, membuat tingkat perawatannya semakin rumit. Akhirnya mereka lebih memilih untuk membawanya ke laundry sepatu. Prospek bisnis dr. Tirta memang makin cerah. Ia memulainya sejak tahun 2013 dan masih bisa bertahan hingga sekarang. Bahkan ia telah berhasil membuat 52 cabang baru Shoes and Care miliknya.
Menurut penelusuran Mediaini.com, ada pula Refaldy Fauzi, pemilik cuci sepatu Sneaklin yang juga mengakui bahwa bisnis cuci sepatu sangat menjanjikan. Refaldy memulai bisnisnya sejak tahun 2013. Berawal dari tugas kuliah, kini usahanya masih terus berdiri tegak.
Di tahun 2013 itu, dirinya merasa belum terlalu banyak orang yang terjun ke bisnis cuci sepatu. Alasan ini yang kemudian mendorongnya untuk terjun ke bisnis ini. Ia pun menyasar teman-teman satu kampusnya terlebih dahulu sebagai konsumen pertamanya. Setiap harinya ia pulang membawa sepatu kotor dan berangkat ke kampus membawa sepatu bersih.
Baca juga : Laju Bisnis Shoes and Care Milik dr. Tirta, Berkah Mempekerjakan Anak Jalanan
Modal Awal Bisnis
Sneaklin dimulai dengan modal hanya Rp100 ribu. Modal cekak itu digunakan untuk membeli berbagai perlengkapan alat bersih seperti sabun, sikat, dan packaging. Meski dimulai dengan modal minim tapi Refaldy menjalankan usahanya dengan komitmen.
Dan memang, usaha tak pernah mengkhianati hasil. Bisnis yang kecil itu kini telah berkembang pesat. Ia sempat beberapa kali pindah ke ruko, namun tak berselang lama pindah lagi karena tak muat menampung banyaknya sepatu para pelanggannya.
Hingga kini, Sneaklin telah memiliki 39 toko yang tersebar di berbagai kota, seperti Jabodetabek, Banjarmasin, Palembang, Pontianak, Balikpapan, Bali, dan Bandung. Perluasan toko ini membuat omzetnya naik drastis, saat ini ia bisa mengantongi Rp500 juta per bulan.
Kiat Sukses Bisnis Cuci Sepatu
Sebagai pemula, analisa bisnis merupakan alat pertama untuk berdiskusi, sebelum akhirnya memutuskan untuk merintis bisnis cuci sepatu. Analisa akan menjabarkan berbagai data yang menarik untuk bahan pertimbangan, seperti karakter pelanggan, demografi wilayah, hingga menentukan prospek bisnis.
Setelah menentukan konsep bisnis yang cocok di wilayah tersebut, pelaku bisnis bisa mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Misalnya seperti mesin cuci sepatu, bahan permbersih dan lain sebagainya.
Jika memiliki modal lebih, berinvestasilah dengan membeli mesin cuci sepatu. Harga mesin cuci tersebut berkisar Rp2 juta hingga Rp5 juta. Sebagai tips, pilihlah yang memiliki fitur pengeringan. Salah satu keunggulan menggunakan mesin cuci adalah proses pengerjaan yang lebih cepat.
Kemudian, pelajari seluk beluk langkah mencuci sepatu. Ada tiga jenis metode cuci sepatu. Yaitu wet clean yakni tipe cuci sepatu basah dan dry clean yaitu cuci sepatu kering. Yang ketiga, adalah penggabungan keduanya. Lalu perhatikan pula cara menghilangkan noda-noda kecil yang membandel. Jika tak dibersihkan ini tentu jadi penilaian negatif bagi usaha cuci sepatu.
Biasanya pelaku cuci sepatu akan menggunakan bahan kimia tertentu. Penggunaannya pun tak bisa langsung banyak, mesti sedikit dan dilakukan dengan hati-hati. Tipsnya adalah gunakan cotton buds, terutama bagi yang belum berpengalaman.
Terakhir, tentukan tempat usaha. jika belum memiliki modal yang cukup, membuat bisnis cuci sepatu dari rumah juga bisa dilakukan. Namun yang perlu diingat, cuci sepatu membutuhkan lahan yang cukup luas. Terutama untuk menjemur sepatu dan memajang sepatu yang telah bersih. Belum lagi untuk peralatan dan berbagai mesin yang digunakan. (Chelsea Venda)
Baca juga : Pilah Pilih Bisnis Cuci Sepatu, Waralaba Mana yang Paling Potensial?
Discussion about this post