MEDIAINI.COM – Pandemi telah membawa perubahan besar di berbagai sektor kehidupan. Di sektor perbankan misalnya, terjadi peningkatan nilai transaksi melalui jalur digital dibanding jalur konvensional. Hal ini karena masyarakat mulai membatasi diri pergi keluar rumah dan lebih memilih cara yang praktis.
Bank Indonesia mencatat, ada pertumbuhan transaksi digital banking sebanyak 37,35 persen pada bulan April lalu. Ini membuktikan bahwa perubahan pola transaksi yang tadinya konvensional menjadi digital tengah terjadi cukup signifikan seiring dengan lahirnya situasi pandemi.
Mengenal Digital Banking
Sejak pandemi merebak, berbagai sektor bisnis memang membatasi aktivitas fisik atau kantornya. Tak terkecuali bank. Ini lah yang kemudian memicu peralihan transaksi di masyarakat. Masyarakat yang biasanya datang langsung ke gerai-gerai fisik, kini jadi memilih jalur digital agar aman dari risiko bersinggungan dengan orang lain.
Dilansir dari OJK, ada beberapa layanan yang dapat ditemui di sistem digital banking. Yang pertama adalah internet banking. Di layanan ini, nasabah bisa melakukan beberapa aktivitas perbankan melalui jaringan internet. Mulai dari transfer dana, melihat isi saldo, membayar tagihan, hingga transaksi pembelian pulsa, tiket pesawat, dan saham.
Selain melalui internet, bisa juga melalui phone banking. Nasabah bisa melakukan berbagai transaksi perbankan melalui contact center bank. Nantinya akan ada staf khusus atau program otomatis yang akan menjalankan transaksi sesuai instruksi nasabah.
Kemudian, digital banking juga bisa dilakukan melalui sms banking. Nasabah bisa melalukan berbagai transaksi seperti transfer, mutasi rekening, info saldo, pembayaran, hingga pembelian item tertentu dengan cara cukup mudah. Yaitu hanya perlu mengirim sms ke nomer bank, dan nantinya akan ada balasan berupa pilihan transaksi yang diinginkan.
Terakhir ada mobile bangking, layanan yang juga bisa diakses menggunakan gawai. Hanya saja, mobile banking lebih canggih daripada sms banking. Sebab ada program khusus yang sudah bekerja sama dengan operator seluler tertentu.
Plus Minus Digital Banking
Kehadiran digital banking memang jadi angin segar bagi dunia perbankan. Apalagi bagi perbankan yang menyasar segmentasi anak muda alais kaum milenial. Pergerakan teknologi yang berkembang pesat semakin mendorong tren digital banking ini meluas.
Namun, digital banking layaknya dua sisi mata uang. Tidak ada sistem yang sempurna, ada kelebihan pasti ada kekurangan.
Adapun untuk keunggulannya adalah efisiensi dari sisi waktu. Nasabah jadi lebih efisien dalam melakukan transaksi. Selain itu, digital bank memungkinkan adanya penurunan biaya transaksi antar bank. Sebab, sistem yang sudah terdata secara digital cenderung bekerja lebih cepat dibanding dengan sistem bank konvensional biasa yang mengandalkan manusia.
Sistem tersebut juga membuat akurasi keuangan menjadi meningkat. Bandingkan dengan pengolahan data statistik dengan konvensional yang memiliki risiko kesalahan 40 persen. Hal itu tentu membutuhkan verifikasi tambahan. Nah, sistem digital menyederhanakan proses tersebut.
Namun, digital banking juga memiliki kekurangan. Setiap kali akan melakukan transaksi, koneksi internet mesti dalam keadaan yang stabil, jika tidak maka transaksi akan batal dengan sendirinya. Selain itu, data yang bersinergi lewat online juga rawan terkena hack. (Chelsea Venda)
Discussion about this post