MEDIAINI.COM – Segala lini bisnis yang menyuport kesehatan tubuh, laris manis di masa pandemi ini. Tak terkecuali, bisnis cleaning service. Bahkan lini bisnis ini masih tetap bertumbuh di era normal baru.
Ya, pandemi memang meresahkan dan merepotkan. Namun paling tidak, pandemi menggugah banyak orang untuk lebih peduli akan kebersihan juga kesehatan. Hal inilah yang membuat lini bisnis yang satu ini tetap hidup dan berkembang hingga kini.
Jenis Pelayanan di Lini Bisnis Cleaning Service
Jasa cleaning service dulu hanya dibutuhkan oleh perkantoran, public space, atau juga sekolahan. Ketika pandemi merebak, bisnis ini mencari celah peluang baru. Akhirnya ada jasa cleaning service membersihkan rumah dari segala kuman dan virus dengan penyemprotan disinfektan. Ada pula yang mengeluarkan jasa membersihkan alas tidur atau kasur dari berbagai serangga juga kuman.
Lini bisnis cleaning service memang luas cakupannya. Ia tak hanya sekedar membersihkan ruang-ruang perkantoran, tapi bisa pula menerobos masuk ke dalam pintu-pintu rumah, apartemen, atau kost-kostan.
Jogja Kost Cleaning Service misalnya, ia adalah pionir jasa bersih-bersih ruang kost yang digawangi oleh Nanda Juanda. Hidup di tengah lingkup pergaulan mahasiswa, membuat Nanda menyadari satu hal, bahwa tak semua orang punya banyak waktu dan niat untuk sekedar membersihkan dan merapikan ruang kostnya. Dari situlah, ia pun mendirikan brand tersebut dan terus berkembang hingga bertahun-tahun lamanya.
Berbagai inovasi ia terapkan. Mulai dari mengeluarkan paket berlangganan hingga mengeluarkan kontrak dengan perkantoran sebagai tenaga harian bersih-bersih layaknya tenaga outsourcing.
Jeli Mencari Peluang
Di Indonesia, geliat bisnis jasa bersih-bersih rumah ini memang belum begitu meraja. Baru terlihat laju geliatnya ketika pandemi datang.
Namun di negara maju seperti Singapura, bisnis ini sudah lebih dahulu lahir dan berkembang. Pasalnya, masyarakat urban di negara maju ini jarang yang masih memiliki banyak waktu untuk membenahi sarang tempatnya tinggal.
Beberapa jasa cleaning service untuk rumahan di Indonesia, justru lahir dari kebiasaan ketika hari raya tiba. Dimana ketika lebaran datang, banyak Asisten Rumah Tangga yang mudik ke kampung halaman. Peluang inilah yang kemudian digunakan oleh para pebisnis muda untuk terjun ke dalamnya, seperti yang dilakoni Sam Toni, pemilik Superklin.net.
Langkah Jitu Meniti Bisnis Cleaning Service
Banyak hal yang harus disiapkan jika Anda ingin terjun ke bisnis ini. Pertama, siapkan konsep. Apakah ingin terjun ke lini bisnis yang hanya melayani lingkup kantor atau rumahan. Atau justru, di keduanya.
Kedua, siapkan modal. Modal ini tak termasuk tempat. Karena untuk menjalankan bisnis ini, gerai fisik memang tak terlalu dibutuhkan. Modal yang ada bisa langsung dialokasikan ke pembelian alat-alat kebersihan. Mulai dari sapu, alat pel, sikat kamar mandi, sikat kloset, sarung tangan karet, kemoceng hingga vacuum cleaner.
Modal, juga harus dialokasikan ke dalam biaya variabel seperti karbol, pembersih keramik, spons, juga kantong sampah. Untuk bahan pembersih ini, Anda bisa menggunakan pembersih yang sudah terpercaya mereknya atau cairan pembersih buatan homemade yang lebih murah. Namun hati-hati, beberapa cairan pembersih ini menggunakan bahan kimia cukup keras yang bisa berpotensi merusak perabotan rumah.
Kemudian gencarkan promosi baik di jalur online maupun offline. Bisa juga membangun website agar brand yang Anda dirikan dipercaya oleh berbagai kalangan termasuk perkantoran besar. Tak ada salahnya juga untuk mendaftarkan karyawan menjadi mitra platform online seperti sejasa.com atau Go-Life. Dengan begitu, jasa yang Anda tawarkan bisa lebih terlihat dan terjangkau banyak calon konsumen.
Perluas Jasa Pelayanan
Setelah usaha berjalan dan beberapa konsumen bisa diikat lewat pelayanan yang memuaskan, tak ada salahnya mengembangkan usaha dengan menambah jenis pelayanan baru yang lebih spesifik. Semisal, jasa membersihkan sofa, jasa membersihkan restoran, jasa membersihkan karpet, dan masih banyak lagi.
Diskon dan potongan harga juga harus terus digencarkan. Hal ini mengikat pelanggan lama, juga mendatangkan pelanggan baru. Misalnya promo cuci karpet 10 kali gratis 1 kali.
Hati-hati dengan Kekurangan Ini
Menurut penelusuran Mediaini.com, lini bisnis ini masih memiliki prospek cerah lantaran belum banyak pelaku bisnis yang terjun ke dalamnya. Namun layaknya bisnis lain, usaha ini juga memiliki beberapa celah kekurangan yang bisa berpotensi sangat merugikan.
Secara garis besar, usaha jasa akan laris jika bisa memberikan pelayanan memuaskan. Namun jika tidak, maka usaha akan redup dan kemudian bangkrut.
Nah, di lini bisnis cleaning service, servis dari para karyawan adalah yang menjadi ujung tombak. Jika kinerja karyawan tak bagus, maka konsumen akan berpindah ke penyedia jasa yang lain. Kinerja tak bagus di sini menyoal ketangkasan kerja, juga etika dalam bekerja. Tak jarang, ada karyawan yang memanfaatkan kesempatan mengambil barang-barang berharga di rumah konsumen.
Karena hal inilah, Anda perlu sangat ketat dalam menyeleksi calon karyawan. Tak ada salahnya untuk mendirikan SOP khusus dalam hal perekrutan karyawan.
Nanda Juanda misalnya, ia juga menerapkan SOP khusus ketika hendak menyeleksi karyawan. Di antaranya adalah, karyawan harus tinggal di dalam area Jogja, dan ia mengetahui dimana alamat pasti dari domisili calon karyawannya tersebut.
Merekrut karyawan dari orang-orang yang sudah dikenal sebelumnya juga merupakan langkah aman. Dengan begitu, Anda sudah tahu karakteristik dari calon karyawan tersebut. (Inten Esty).
Baca juga : 7 Jasa Cleaning Service Panggilan Terbaik di Jakarta, Surabaya, dan Semarang
.
Discussion about this post