MEDIAINI.COM – Siapa bilang bahasa asing hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja? Bahasa asing, seperti Bahasa Inggris atau Bahasa Jepang, memiliki fungsi komunikasi yang sama dengan Bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, bahasa asing tak hanya milik kaum berdasi dan berpakaian rapi saja, namun juga milik seorang pemuda dengan pakaian seadanya seperti kaos oblong.
Seperti yang viral beberapa bulan lalu, seorang pedagang pasar berkaos hitam sederhana, terlihat fasih berbahasa Inggris ketika menghitung total harga sayuran pelanggannya. Pedagang itu viral setelah akun TikTok bernama @jevnomz mengunggah video tersebut di sosial medianya. Tak pelak, video itu langsung diserbu warganet karena dianggap unik dan menghibur.
Dilihat dari video tersebut, pedagang sayur di Pasar Modern BSD ini memang lihai menghitung dalam bahasa Inggris, “Onion udah. One hundred eighty thousand sama ninety thousand jadi two hundred seventy thousand. Finish!” Kata pedagang pasar setelah selesai menghitung.
Diketahui, pedagang pasar itu sengaja mempelajari bahasa inggris setelah beberapa kali ia menemui warga asing yang berbelanja di lapaknya.
Penjual Bubur Kacang Hijau yang Bisa Bahasa Jepang
View this post on Instagram
Viral berikutnya berasal dari sebuah video penjual bubur kacang hijau di Kota Surabaya yang mahir berbicara dalam Bahasa Jepang. Kisah tersebut diunggah oleh akun instagram @nexs.japanesecenter pada 15 September 2020.
Menurut akun @nexs.japanesecenter, video tersebut diambil oleh rekannya yang sedang menuju BG junction. Namun, di tengah perjalanan, ia menemui seorang pedagang kacang hijau yang mahir berbahasa Jepang. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria paruh baya yang sedang berbicara dengan bahasa Jepang. Dilihat dari aksen bicaranya, banyak yang mengira penjual bubur tersebut adalah orang Jepang asli.
Unggahan tersebut pun viral, kolom komentarnya dipenuhi warganet yang penasaran. Kebanyakan dari mereka, memuji kepiawaian si penjual bubur dalam berbicara bahasa asing.
Di unggahan tersebut, terpantau oleh Mediaini.com ada sebuah komentar dari warganet yang sengaja disematkan oleh @nexs.japanesecenter. Komentar dari sebuah akun itu mencoba meringkas isi video berbahasa Jepang tersebut. Menurutnya, si penjual bubur tersebut sedang bercerita, bahwa ia setiap hari berjualan di Jalan Kranggan mulai pukul 1 siang hingga pukul 1 malam.
Sementara itu, terdapat warganet lain yang berkomentar dari sudut yang menarik. Ia mengatakan bahwa jangan sekali-kali memandang orang lain dari penampilannya saja, bisa jadi penampilan yang biasa memiliki kemampuan yang luar biasa.
Belajar Otodidak
Menurut penelurusan Mediaini.com di ranah online, diketahui penjual bubur kacang hijau yang tengah viral ini bernama Faiz Tosal. Pria paruh baya tersebut setiap harinya mangkal di Jalan Kranggan Surabaya, tepatnya di seberang Toko Sepatu Bata.
Siapa sangka, kemampuan bahasa Jepangnya yang terbilang fasih itu didapatnya dari belajar secara otodidak. Kemampuan berbahasa Jepangnya ia dapat ketika merantau di Pulau Dewata. Saat itu, dirinya yang masih remaja merantau ke Bali mengikuti orang tuanya.
Dari situlah awal perkenalannya dengan Bahasa Jepang dimulai. Namun, sebelum fasih Berbahasa Jepang, ia lebih dulu belajar Bahasa Inggris secara otodidak bersama kawan-kawannya di sana. Setelah beranjak dewasa, Faiz Tosal merantau ke pulau seberang, Timor Leste, yang saat itu masih bagian dari Indonesia. Namun tak berlangsung lama, hanya satu tahun saja di sana, kemudian dirinya kembali ke Bali.
Dari rentang waktu 1978 hingga 2006 ia tinggal di Bali, Faiz Tosal telah melakoni berbagai profesi. Mulai dari guide, persewaan payung, hingga supir.
Menetap di Surabaya
Di Surabaya ini, dirinya mulai menerapkan keahliannya dalam berbahasa Jepang sebagai seorang penerjemah. Tercatat ia pernah bekerja sebagai penerjemah di sebuah tim futsal Bintang Timur. Tim futsal tersebut memang terkenal sering mendatangkan pemain Jepang untuk bermain di tim mereka.
Sementara itu, usaha jual bubur kacang hijau miliknya dilakoninya belum terlalu lama, baru sekitar dua tahunan. Sedari awal jualan bubur, ia memang telah berjualan di Jalan Kranggan Surabaya. Warung buburnya mulai menerima pelanggan dari pukul 13.30 WIB sampai dini hari.
Kemampuannya dalam berbahasa Jepang dan Inggris membuatnya bisa berkomunikasi dengan baik ketika kedatangan wisatawan asing. Ia mengaku pernah mendapat pelanggan dari negeri Belanda, kemudian Faiz mengajaknya berbicara dengan Bahasa Inggris.
Warung bubur kacang hijau miliknya juga pernah kedatangan pembeli berkewarganegaraan Jepang. Keduanya pun lantas mengobrol dengan Bahasa Jepang. Faiz pun tak jarang mendapati beberapa pelanggannya yang terkejut ketika mengetahui ia bisa berbahasa Inggris dan Jepang.
Meski dirinya fokus berjualan bubur, namun ia bersedia jika ketika ada yang ingin praktik berbicara Bahasa Jepang dan Inggris dengannya. (Chelsea Venda)
Baca juga : 7 Rekomendasi Bubur Ayam Paling Populer di Surabaya
Discussion about this post