MEDIAINI.COM – Pandemi telah memaksa aktivitas ekonomi berjalan dengan pelan sekali. Banyak sektor bisnis mulai kelimpungan menghadapi situasi saat ini. Namun tidak bagi sektor bisnis yang fokus di konsumsi harian, seperti sayur dan buah-buahan.
Ya, bisnis sayur dan buah-buahan berjaya di tengah pandemi. Berbagai platform khusus penjualan sayur dan buah kebanjiran orderan. Pasalnya, banyak orang membeli produk sehat tersebut dari daring untuk meminimalisir kontak sosial.
Alhasil, startup khusus penjualan sayur pun bak mendapat durian runtuh. Sayurbox misalnya, jumlah penjualan mereka naik hingga lima kali lipat. Tak mengherankan jika di tengah situasi serba sulit seperti saat ini, Sayurbox justru menambah jumlah karyawan untuk mengatasi lonjakan tersebut.
Startup yang berdiri sejak 2016 ini juga menambah jumlah mitra petani untuk meningkatkan stok sayur di gudang. Dari yang tadinya hanya bermitra dengan 5 petani, Sayurbox kini telah menggandeng 20 petani lokal sebagai tambahannya.
Strategi Bisnis Sayur Online
Bisnis sayur memang sedang naik daun. Hal ini tak lepas dari pandemi, yang kemudian membuat banyak orang memilih hidup lebih sehat. Mengkonsumsi sayur, dianggap bisa meningkatkan imun tubuh.
Dengan demikian, ketika pangsa pasar semakin luas, maka prospek bisnisnya pun menjadi menjanjikan. Berikut beberapa tips memulai bisnis sayur online.
Pertama, cek kondisi pasar. Tak perlu terburu-buru untuk memulai bisnis ini, pelajari terlebih dahulu pangsa pasar yang akan dituju. Di tahap awal tak ada salahnya menggunakan konsep pre order atau jastip.
Kedua, manfaatkan media sosial. Buatlah konsep usaha sayur online dengan detail. Lalu, tuangkan ide tersebut dalam setiap postingan di media sosial. Selain membuat pembeli semakin yakin untuk berbelanja, media sosial juga berguna untuk membangun brand image.
Ketiga, cari petani lokal agar selalu memiliki sayur-sayuran segar. Selain itu, harga yang harus dibayar juga menjadi lebih murah. Namun, perhatikan juga ongkos kirim, sebab petani lokal letaknya biasanya jauh dari perkotaan.
Keempat, sediakan mesin pendingin. Namun jangan menyetok sayuran dalam jumlah terlalu banyak. Karena meski sudah ada di dalam lemari pendingin, sayur tetap bisa layu. Untuk mengantisipasi hal tersebut, bisa beli stok sayur seminggu tiga kali agar kesegaran sayur tetap terjaga.
Kelima, siapkan jasa antar. Jasa antar seringkali membuat harga produk menjadi lebih mahal. Maka dari itu, memiliki tim jasa antar sendiri bisa menekan budget tersebut.
Keenam, andalkan promosi mulut ke mulut. Manfaatkan keluarga, saudara hingga teman untuk membantu mempromosikan brand.
Ketujuh, kerja sama dengan tukang sayur keliling. Tukang sayur keliling memiliki daya jelajah mereka masing-masing. Oleh sebab itu, jika bekerja sama dengan mereka, otomatis, pangsa pasar akan melebar dengan sendirinya.
Mulai dengan Modal 3 Jutaan
Bisnis berjualan sayur termasuk bisnis yang memiliki prospek luas. Bisnis ini cocok diterapkan baik di kota maupun desa. Sebab di kota maupun desa, semuanya membutuhkan asupan produk sehat sayuran.
Metode berjualannya juga beragam, mulai dari berjualan di rumah, berjualan online, sewa lapak, jual keliling, hingga skema bekerja sama dengan restoran atau pedagang kaki lima. Variasi bisnis ini bisa dipilih sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada.
Asumsikan modal awal yang dibutuhkan adalah Rp3 juta. Modal ini digunakan untuk membeli berbagai produk sayuran, ikan, tempe, tahu, dan buah. Lalu, pebisnis bisa mengambil keuntungan 5 persen hingga 15 persen tergantung pada produknya.
Secara sederhana, dari modal tersebut akan diperoleh laba berkisar Rp300 ribu per harinya. Jika dikalkulasikan dalam kurun waktu satu bulan, maka pendapatannya mencapai Rp9 juta. Jumlah tersebut adalah jumlah pendapatan secara kotor. (Chelsea Venda)
Discussion about this post