MEDIAINI.COM – Preloved adalah sebutan produk yang sudah berstatus secondhand. Istilah preloved mulai muncul untuk membedakannya dengan barang bekas. Umumnya, barang-barang yang dijual preloved adalah barang bermerek.
Selain itu, penjualan preloved biasa ditemui di toko-toko tertentu maupun online store. Hal ini berbeda dengan baju bekas yang lebih sering ditemui di pinggir-pinggir jalan.
Cara Memulai Bisnis Preloved
Barang preloved kini semakin diminati di Indonesia. Pasalnya banyak orang yang sudah mulai bisa membedakan antara barang bekas dan barang preloved. Bisnis barang preloved pun dianggap cukup menjanjikan.
Di media sosial, mudah sekali ditemukan akun yang berjualan preloved ini. Barang preloved yang awalnya hanya berupa pakaian, sekarang mulai berkembang menjadi sepatu, tas, bahkan alat make up.
Nah, bagi yang ingin memulai bisnis preloved, ada beberapa cara untuk memulainya. Pertama, saat memilih barang preloved perhatikan merek dan kualitasnya. Dua hal tersebut merupakan daya tarik utama dari bisnis preloved.
Agar lebih menarik ketika dijual, tak ada salahnya untuk mencuci dan menyetrika dulu barang preloved yang ada. Setelah itu, kemas dengan rapi seperti barang baru sehingga bisa menarik hati pelanggan.
Kemudian, rajin-rajinlah melakukan riset harga. Mulai dari harga baru dari barang yang dijual hingga harga pasaran untuk barang preloved dari merek-merek tertentu. Harga yang kompetitif akan lebih disukai oleh pelanggan.
Untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan, bisa juga menggunakan sistem negosiasi. Gunakanlah strategi penjualan seperti menaikan harga terlebih dahulu agar harga negosiasi tidak meleset jauh dari keuntungan. Selain itu, teknik mempengaruhi pelanggan untuk segera membeli juga bisa dipakai. Misalnya dengan melabeli barang dengan tagline barang langka atau barang yang tengah banyak dicari.
Selanjutnya, mulailah dari sosial media. Bisa dengan membuat akun baru terlebih dahulu maupun menggunakan akun pribadi. Buatlah template feeds untuk mempercantik katalog barang. Foto dengan sudut yang ciamik juga akan menambah daya tarik dari barang preloved.
Buat jadwal setiap hari untuk mengunggah barang preloved, agar pelanggan tetap update dengan barang yang dijual. Bisa juga dengan melakukan promosi atau menggandeng akun-akun besar untuk melakukan promote akun, agar bisnis preloved lebih dikenal luas.
Tips Berjualan Preloved
Berjualan preloved dengan sosial media merupakan pilihan yang tepat. Sebab, penetrasi sosial media ke kehidupan masyarakat memang sangat masif. Kini hampir semua orang memiliki sosial media dan mengaksesnya setiap hari untuk berbagai keperluan, termasuk berbelanja.
Namun, jika dirasa belum terlalu menambah daya jual, ada beberapa tips menarik yang telah Mediaini.com rangkum dari berbagai sumber :
Pertama, berjualan secara online tak melulu harus dengan sosial media, tetapi bisa juga dengan memanfaatkan marketplace. Terdapat beberapa marketplace besar yang memperbolehkan untuk menjual barang preloved, bahkan ada marketplace khusus yang diciptakan untuk ekosistem jual beli preloved seperti Prelo, Jualo, Belanjabekas, Carousell, OLX, Bukalapak, dan Tokopedia.
Selanjutnya, deskripsi barang harus jelas. Misalnya dengan melampirkan beberapa foto dari berbagai sudut dan memberikan rating berapa persen nilai kelayakan barang. Selain itu, sertakan juga kekurangan barang tersebut, misalnya jika ada noda dan lecet. Jujur merupakan kunci utama.
Jika berjualan barang preloved pribadi ataupun mengambil dari teman, sertakan juga alasan kenapa dijual. Penjual juga bisa mencantumkan barang preloved sudah dipakai berapa kali dan berbagai alasan lain.
Kemudian, perhatikan kecepatan respon saat berinteraksi dengan pembeli. Usahakan selalu membalas berbagai pertanyaan dari pelanggan dengan cepat. Sebab, jika terlambat sedikit saja, pembeli bisa saja sudah beralih ke toko lain yang memberi respon lebih cepat.
Terakhir, meski telah fokus di promosi online, tak ada salahnya untuk mulai memperhatikan promosi offline. Penjual bisa berpartisipasi di event seperti bazar untuk melihat potensi bisnis di sektor offline.
Meraup Untung dari Barang Preloved
Barang preloved memang telah menjadi tren baru bagi dunia fesyen. Terutama bagi kalangan milenial yang menginginkan barang branded namun dengan harga yang lebih murah. Tak mengherankan, jika toko-toko yang menjual preloved kini makin menjamur.
Di Surabaya, ada Second Order Store yang telah bermain di barang preloved sejak 2011. Toko ini selalu memastikan barang-barang preloved dalam keadaan layak jual. Stok barang preloved di Second Order Store, 70 persen dipasok dari luar negeri.
Sementara itu, di Sidoarjo juga terdapat toko serupa yang mengandalkan barang preloved sebagai jualan utamanya. Berdiri sejak 2018, Lima Skema terus berkembang menjadi toko preloved yang diminati. Aneka gaya mode busana dari barang preloved tersedia di Lima Skema, salah satu yang menjadi buruan adalah style casual. Pemiliknya, Muhamad Maftukhan, sebelum mendirikan Lima Skema juga merupakan konsumen barang preloved. Hobinya kemudian mengantarkannya menjadi pebisnis barang preloved itu sendiri.
Daya tarik preloved, selain karena barang bermerek dan layak pakai, adalah karena barang tersebut cenderung langka di pasaran. Brand-brand bermerek biasanya memproduksi produknya dalam jumlah terbatas. Nah, barang tersebut, jika sudah tidak ada di toko resminya, maka cara satu-satunya untuk mendapatkannya adalah dengan berburu di toko preloved. (Chelsea Venda)
Baca juga : Deretan Situs Preloved Terpercaya yang Banyak Direkomendasikan
Discussion about this post