MEDIAINI.COM – Jalur belanja daring atau perdagangan elektronik menjadi padat merayap ketika pandemi datang. Konsumen yang biasanya memiliki pilihan belanja di gerai offline, kini beralih semuanya ke online demi menjaga diri dari serbuan COVID-19.
Hal ini berdampak pada banyak lini bisnis. Yang terutama, tentu saja pada marketplace atau online shop, pelaku yang menyediakan barang untuk pasar. Yang kedua, sudah pasti juga berdampak pada bisnis kurir atau ekspedisi.
Bisnis pengiriman barang memang menjadi lini yang panen untung di masa pandemi ini. Dimana lonjakan perdagangan digital atau e-commerce memang termasuk luar biasa besar. Melansir riset terbaru dari Google dan Temasek, ekonomi digital tahun ini tumbuh hingga USD 27 miliar atau sekitar Rp. 392 triliun. Angka ini menjadikan transaksi ekonomi digital Indonesia berada pada peringkat pertama untuk kawasan Asia Tenggara dengan kontribusi sebesar 49%.
Meraup Untung Berkat E-Commerce
Direktur JNE, Muhammad Feriadi, memaparkan bahwa usaha pengiriman barang merupakan lini bisnis cerah di masa sekarang ini. JNE sendiri, yang sudah melayani konsumen selama 29 tahun, meraup untung banyak dari pola belanja masyarakat beberapa waktu terakhir.
Rata-rata pengiriman barang melalui JNE dalam satu hari mencapai satu juta barang atau paket. Feriadi mengatakan bisnisnya bertumbuh sekitar 30% selama kurun waktu tiga tahun terakhir.
Sementara itu ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi, mengatakan bahwa peningkatan arus e-commerce mempengaruhi pula peningkatan pergerakan angkutan udara. Lalu lintas angkutan udara dalam negeri saja mencapai angka petumbuhan 5-6 persen dibanding tahun lalu.
Contoh Sukses Pengusaha Ekspedisi
Seiring semakin ramainya arus perdagangan digital, semakin banyak pula pengusaha yang terjun bebas ke bisnis pengiriman barang. Beberapa mencetak sukses dan meraup untung segunung. Salah satunya adalah Ruslan Mahmud, pemilik PT Mega Nusantara Raya atau yang biasa disingkat PT Menara. PT Menara sendiri melayani pengiriman mobil, alat berat juga motor, dari Jakarta ke seluruh wilayah Indonesia Timur.
Meski awalnya harus menempuh jalan berliku, namun kini pria berdarah Bugis itu sudah memiliki kantor cabang di Jakarta, Surabaya, Kendari dan Makassar. Ia memimpin 23 karyawan kantoran dan 40 orang supir truk. Di tahun 2017, PT Menara dipercaya mengangkut ribuan kendaraan motor Honda dan mobil Daihatsu dari Jakarta ke Indonesia Timur. Dari hitungan rata-rata, perusahaan pengiriman barang ini mendapatkan pemasukan sekitar 400 juta hingga 900 juta per bulannya.
Kiat Memulai Bisnis
Bisnis pengiriman barang memang ranum, menggoda untuk ditekuni. Jika Anda salah satu yang tertarik terjun ke lini ini, ada baiknya memahami analisa bisnis ekspedisi serta kurir terlebih dahulu. Untuk pemula tak ada salahnya memulai dari bisnis pengiriman kecil, seperti kurir, yang menyasar pelayanan akan kebutuhan keseharian masyarakat.
Yang pertama harus dilakukan tentu saja adalah menyediakan modal. Setelah itu, lakukan survey lokasi. Sebaiknya pilih pasar yang sekiranya berpotensi besar meramaikan pasar digital, seperti misalnya area kampus. Para mahasiswa kebanyakan tak mau repot dalam urusan domestik sehari-hari. Mereka sudah terbiasa memesan makanan via online, atau memanggil jasa kurir untuk mengantar jemput cucian dari tempat tinggal ke gerai laundry.
Untuk bangunan usaha sendiri, tak perlu menyediakan lahan yang terlampau besar. Cukuplah Anda memiliki ruangan yang bisa digunakan untuk menampung beberapa barang.
Kemudian lakukan promosi dengan menempel spanduk atau menyebar flyer agar masyarakat segera mengenal brand yang Anda bangun. Lakukan pula promosi menggunakan media sosial, agar lebih luas lagi penyebaran informasinya.
Jangan lupa untuk membuat patokan tarif. Anda bisa membuat harga patokan per kilogram. Semisal harga per kilogram barang dipatok antara 15 ribu hingga 25 ribu rupiah. Harga ini berubah menyesuaikan jarak tempuh menuju destinasi tujuan.
5 Waralaba yang Bisa Dipilih
Tentu saja, mendirikan usaha sendiri memerlukan beberapa kelegalan berupa surat izin usaha jasa ekspedisi, surat izin usaha jasa pengurusan transportasi, dan masih banyak lagi. Nah, jika Anda tak mau direpotkan dengan itu semua, Anda bisa bergabung dalam bisnis kemitraan atau waralaba usaha seperti berikut ini.
Yang pertama adalah JET Express. Paket kemitraan pertama seharga 5 juta rupiah. Anda akan mendapatkan neon box, timbangan digital, seragam, JET Net System, dan flyer. Sedangkan paket kedua seharga 15 juta rupiah, dimana Anda akan mendapatkan tambahan berupa laptop juga printer. Dalam waralaba ini Anda akan mendapatkan 20% dari total weekly sales.
Yang kedua adalah waralaba JNE. Di sini, ada beberapa persyaratan birokrasi yang harus Anda penuhi disamping persyaratan fisik berupa letak gedung dan desain serta fasilitas gedung.
Yang ketiga, waralaba SiCepat. SiCepat sendiri sudah memiliki 15 cabang dan 15 perwakilan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.
Keempat, waralaba kurir TIKI. Sama seperti JNE, untuk menjadi mitra, Anda harus menyiapkan beberapa persyaratan birokrasi juga lokasi dan fasilitas gedung.
Kelima, adalah waralaba Wahana. Ekspedisi ini melayani pengiriman barang via laut, udara, darat juga menyediakan jasa pergudangan. (Inten Esty).
Baca juga : Paxel Naik Daun, Same Day Delivery menjadi Alasannya
Discussion about this post