MEDIAINI.COM – Sejak pandemi mulai merebak, pola gaya hidup sehat mulai banyak diterapkan banyak orang. Terutama dalam hal memilih makanan dan kebersihannya.
Beberapa alasan tersebut, menjadi dorongan lahirnya bisnis makanan frozen food yang dikemas rapat sehingga terjamin kebersihannya. Makanan beku juga dicari lantaran bisa dijadikan stok makanan karena relatif bisa tahan lama.
Founder Meishi Dimsum, Aris Djatmiko, menyebut bisnis frozen food miliknya mengalami kenaikan omset sampai 200 persen sejak pandemi. Peminat frozen food ini menyebar dari Aceh, Jakarta, hingga Papua.
Sebagai Pilihan Bisnis Untuk Pemula
Bisnis frozen food tak perlu membutuhkan ruang produksi besar, bisnis ini bisa dijalankan dalam skala rumahan. Dengan begitu, siapa saja bisa memulai bisnis ini, termasuk juga pemula. Sebelum memutuskan memulai bisnis ini, ada baiknya untuk membuat perencanaan bisnis terlebih dahulu.
Perencanaan bisnis yang baik akan membantu bisnis ini berjalan lancar. Sebab, semua hal yang diperlukan telah dipikirkan dengan matang. Mulai dari konsep, produk, pemasaran, hingga bagaimana cara menjualnya.
Tips Memulai Bisnis Frozen Food
Langkah pertama, adalah memilih jenis makanan apa yang akan dijadikan frozen food. Jika pasar yang dipilih adalah makanan berat, maka bisa memilih frozen food daging atau olahan daging. Sedangkan untuk camilan bisa mencoba kentang goreng, nugget, atau bakso
Langkah kedua, eksekusi. Tak perlu banyak berpikir. Ketika terlalu banyak memikirkan bisnis yang sempurna, justru semakin membuat bisnis tak terlaksana. Karena pada dasarnya tidak ada bisnis yang baru dibangun tetapi sudah sempurna. Semuanya pasti membutuhkan proses.
Langkah ketiga, menghitung modal. Hitung kebutuhan apa saja yang harus disertakan dalam perhitungan modal awal. Dalam hal ini termasuk biaya yang dikeluarkan jika bekerjasama dengan pemasok kebutuhan bisnis frozen food, alat masak, sewa tempat, bayar karyawan, dan lain-lain.
Langkah keempat, persiapan alat-alat masak. Secara sederhana, bisnis makanan pasti membutuhkan peralatan masak. Maka modal awal sebaiknya diinvestasikan ke alat masak untuk menunjang produksi. Terutama, mesin vakum untuk mengeluarkan udara dari kemasan agar makanan bertahan lebih lama.
Langkah kelima, maksimalkan apa yang sudah ada. Jika skala usaha masih belum terlalu besar, penyediaan alat-alat tertentu bisa menggunakan apa yang sudah ada di rumah. Contohnya freezer, alih-alih membeli lemari pendingin dengan harga yang mahal, lebih baik memanfaatkan freezer rumah terlebih dahulu.
Langkah keenam, pengemasan. Memperhatikan pengemasan itu berarti mendukung kualitas frozen food. Sebab akan berpengaruh terhadap ketahanan makanan itu sendiri.
Frozen food perlu divakum saat dikemas untuk mengeluarkan udara di dalam ruang penyimpanan. Sebagai pelengkap beri juga label pada kemasan, serta keterangan kadaluarsa produk.
Langkah Pemasaran Frozen Food
Langkah ketujuh, jual ke orang terdekat. Sebagai bisnis yang baru dimulai, ada baiknya untuk melebarkan pasar dari orang-orang terdekat dulu. Mulailah dari grup WhatsApp keluarga, lingkungan rumah, hingga teman-teman dekat.
Langkah kedelapan. Manfaatkan teknologi untuk pemasaran produk. Frozen food perlu dipasarkan lewat aplikasi layanan pesan antar makanan.
Cara ini terbilang efektif karena akan menjangkau lebih banyak lagi pembeli di pasar online. Manfaatkan juga media sosial sebagai medium berjualan dan melakukan branding agar produk lebih dikenal luas.
Langkah kesembilan, legalitas bisnis. Bisnis frozen food berkaitan dengan produk makanan, karena itu harus mengikuti regulasi resmi agar ada jaminan bahwa produk yang dijual aman. Bisnis ini harus memiliki izin edar sebelum dijual luas di pasaran.
Langkah kesepuluh, kontrol ekspektasi. Memulai bisnis dengan ekspektasi tinggi merupakan sebuah kesalahan. Umumnya, bisnis yang baru tumbuh hanya mampu meraih keuntungan yang tak terlalu banyak. Tetapi, jika konsisten dan terus melakukan inovasi maka bisnis frozen food akan semakin besar.
Langkah kesebelas, catatlah keuangan dengan detail setiap ada uang keluar dan ketika ada uang masuk. Meski masih produksi rumahan, sebaiknya uang yang berhubungan dengan dagangan dipisahkan dengan uang pribadi.
Langkah kedua belas, ikuti tren. Usaha makanan termasuk sektor bisnis yang cepat berubah. Dalam artian, masyarakat mudah sekali berpindah dari satu makanan ke makanan lain. Oleh sebab itu, penting sekali untuk melihat perkembangan tren. Misalnya, ketika ada tren makanan beku ala Korea, maka bisa ikut menjual frozen food ala Korea.
Baca juga : Deretan Merek Frozen Food yang Laris Manis di Pasaran
Bisa Untung Sampai Puluhan Juta
Salah satu pelaku bisnis frozen food, Astri Putri Ardi, bercerita ia memulainya hanya dengan modal Rp 650 ribu saja dan hanya mendapatkan 10 barang.
Owner Hoki Foods ini lebih menekankan untuk mencari pasar dan pelanggannya terlebih dahulu. Alasan itulah yang membuat ia tak mau mengambil barang terlalu banyak.
Sejak pandemi, bisnis frozen food memang sedang naik daun. Astri pun mengaku ikut kecipratan untung yang lumayan besar. Sebelum pandemi, omzetnya hanya berkisar Rp 30-40 juta saja. Saat pandemi, ia panen kenaikan menjadi Rp 60 -75 juta. (Chelsea Venda)
Discussion about this post