MEDIAINI.COM – Bisnis waralaba masih dianggap menjadi pilihan berbisnis yang menarik. Pilihan bisnis ini menjadi primadona karena cenderung cepat mendapatkan keuntungan dan mudah dijalankan.
Waralaba menurut penjelasan Robert Kiyosaki adalah sebuah skema yang diperuntukkan untuk mengembangkan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan penghasilan dari si pemilik bisnis itu sendiri.
Jadi si pemilik bisnis (franchisor) memperbesar usahanya menggunakan uang dari si pembeli waralaba (franchisee). Timbal baliknya, si pembeli waralaba mendapatkan sistem bisnis yang sudah siap berjalan tanpa perlu bersusah-susah membangunnya sedari nol.
Waralaba Makanan Cocok untuk Pemula
Waralaba makanan bisa menjadi pilihan untuk Anda yang baru pertama kali terjun ke dunia bisnis, karena waralaba makanan biasanya membutuhkan modal yang tak banyak. Karena membutuhkan modal kecil, maka lebih mudah mendapatkan pinjaman.
Umumnya lembaga keuangan dan bank menganggap bisnis waralaba makanan memiliki peluang sukses besar. Apalagi jika bekerja sama dengan brand terkenal.
Prospek waralaba makanan juga terbilang cerah. Karena makanan merupakan hal yang dibutuhkan masyarakat setiap hari, sehingga kebutuhan akan makanan pun selalu ada.
Selain itu, berbisnis makanan seringkali sulit menemukan resep yang enak. Jadi dengan bergabung dalam waralaba maka kesulitan tersebut bisa diatasi dengan mudah.
Salah satu contoh waralaba makanan yang bermodal minim adalah Takoyaki. Waralaba ini bisa dijalankan dengan konsep pedagang kaki lima. Modal awal tak terlalu menguras kantong, hanya berkisar Rp 2,5 – 5 juta saja.
Franchise Makanan yang Menguntungkan
Waralaba makanan juga punya pasar yang besar. Meski cuma menjual jajanan saja, tapi omzet per bulannya bisa menyentuh angka jutaan rupiah. Bahkan beberapa waralaba makanan di Indonesia sudah ada yang melebarkan sayapnya sampai ke luar negeri. Berikut beberapa di antaranya :
-
Kebab Baba Rafi
Hendy Setiono membuka bisnis Kebab Baba Rafi pada 2003 lalu. Awalnya Hendy berjualan menggunakan gerobak sederhana di Surabaya. Saat itu kebab bukan makanan yang populer, namun kebab Baba Rafi lama-kelamaan cenderung cocok dengan lidah orang Surabaya. Bisnisnya pun melesat dengan cepat. Pada 2015 sudah ada lebih dari 1200 outlet. Tak cukup merajai pasar lokal, kebab Baba Rafi kini ada di Malaysia, Filipina, China, Sri Lanka, Singapura, Brunei Darussalam dan Belanda.
Lihat postingan ini di Instagram
2. Geprek Bensu
Waralaba milik artis Ruben Onsu ini dimulai pada pertengahan 2017. Bisnis milik Ruben onsu ini terus tumbuh membesar, gerainya dapat ditemui di 24 kota di Indonesia dengan total 114 gerai.
Lihat postingan ini di Instagram
3. Warunk Upnormal
Bisnis kuliner ini banyak digandrungi anak muda kekinian karena presentasi makanannya yang unik. Sang owner, Rex Marindo, berhasil mengubah mie instan dengan tampilan yang ala kadarnya menjadi makanan kekinian yang instagramable.
Lihat postingan ini di Instagram
4. King Cokelat
Harga kemitraan dari King Cokelat terbilang murah, hanya berkisar Rp. 3,8 juta saja. Harga tersebut sudah termasuk mendapatkan booth, poster menu, bahan baku hingga peralatan lengkap lainnya.
Sebagai simulasi, harga satu gelas King Cokelat hanya Rp. 7.000 saja. Jika berhasil menjual lebih dari 90 gelas setiap harinya, keuntungan bersih yang bisa didapat mencapai Rp. 8,5 juta.
Lihat postingan ini di Instagram
5. Martabak Mini Rainbow
Makanan ini menjadi populer karena bentuknya yang minimalis dan pilihan topping yang banyak. Dengan modal awal mulai dari Rp 5 juta, sudah bisa menjadi mitra bisnisnya. Harga jual martabak ini berkisar Rp. 3000. Jika sukses dalam bisnis ini, setiap mitra bisa mendapatkan omzet mencapai Rp. 35 juta per bulannya.
Lihat postingan ini di Instagram
Tips Sukses Jalankan Bisnis Waralaba
Sebelum memutuskan bisnis waralaba apa yang paling memberi banyak keuntungan, ada baiknya melakukan beberapa pertimbangan terlebih dahulu. Sehingga nantinya bisnis waralaba bisa dijalankan dengan maksimal, untung yang didapat pun bisa berlipat-lipat.
Pertama, perhatikan peluang dari waralaba yang akan dipilih. Misalnya jika di daerah tempat tinggal tersebut belum ada sajian ayam goreng, maka membuat bisnis kuliner ayam goreng di tempat tersebut memiliki potensi besar.
Kedua, lihat rekam jejak. Datanglah ke beberapa waralaba sebagai konsumen, lihat apakah tempat tersebut ramai atau sepi.
Ketiga, pilih yang jelas dan mudah dijalankan. Pastikan franchise ini mudah dijalankan dan sudah jelas sistem bisnisnya. Cari tahu dimana kantor pusat produksinya, apakah jarak yang jauh nantinya akan berpengaruh dalam hal distribusi bahan bakunya atau tidak.
Keempat, sesuaikan dana. Sebaiknya memulai usaha dengan bujet kecil terlebih dulu. Perbanyak pengalaman dahulu sebelum memutuskan untuk lebih jauh. Bisnis waralaba saat ini memiliki kisaran harga yang sangat bervariasi mulai dari di bawah Rp 10 juta hingga ratusan juta.
Kelima, legalitas. Jangan sampai waralaba yang dipilih justru hanya investasi bodong. Legalitas perusahaan nantinya akan memudahkan jika di masa yang akan datang terjadi permasalahan, maka perusahaan bisa dituntut (Chelsea Venda).
Baca juga : Waralaba Warteg Kharisma Bahari, Tawarkan Kemitraan yang Menggiurkan
Discussion about this post