Pandemi Covid 19 telah menyebabkan perubahan dalam perilaku konsumsi salah satunya konsumsi media. Pada awal pengumuman penemuan kasus pertama di Indonesia oleh Presiden Jokowi masih belum terlihat adanya perubahan konsumsi secara signifikan namun setelah frekuensi pemberitaan yang semakin meningkat, para penonton pun mulai memperhatikan setiap perkembangan berita terkait Covid 19. Dari pantuan lembaga Nielsen terdapat perubahan signifikan dari tanggal 11 Maret sampai 18 Maret terutama terkait rating televisi dan juga durasi menonton tv yang mana terjadi lonjakan pemirsa TV yang hampir mencapai 1 juta penonton dengan durasi menonton 5 jam 29 menit terutama untuk segmen kelas atas yang sudah menunjukan perubahan sejak 14 Maret.
Dampak Covid dari tanggal 11 sampai 18 Maret selama pandemi covid 19 program berita menjadi tayangan yang sering ditonton bahkan naik signifikan (+25%) terutama dari segmen kelas atas, selain berita, tayangan yang juga sering ditonton ialah program anak dan series. Efek dari kebijakan tinggal di rumah membuat televisi menjadi pilihan utama dari mendapatkan informasi dan hiburan. Akibat dampak Covid 19 peningkatan pemirsa TV juga bisa dilihat di segmen anak usia 5 – 9 tahun dari rating yang 12 % menjadi 15,8 % di 18 Maret.
Pandemi Covid 19 menyebabkan isu kesehatan dan kebersihan menjadi isu yang diperhatikan orang banyak. Hal ini tentu ditangkap oleh pengiklan terutama perusahaan farmasi dengan produk vitamin, suplemen atau obat penyembuh seperti obat batuk. Menurut Nielsen Advertising Intelligence, frekuensi penayangan iklan untuk produk tadi meningkat secara signifikan. Di awal Maret terdapat 300 spot iklan untuk produk vitamin per hari, dan meningkat tajam di 18 Maret menjadi 601 spot iklan per hari dengan total belanja iklan mencapai Rp 15,3 miliar per hari. Selain produk vitamin, produk obat batuk dari 50 spot di awal Maret menjadi 180 spot di 18 Maret dengan total budget Rp 5,6 miliar perhari. Tak hanya sampai situ, kategori produk vitamin dan suplemen bahkan juga menggelontorkan banyak dana untuk beriklan di media digital di masa pandemi seperti saat ini.
Discussion about this post