Perkembangan Teknologi Informasi (TI) , termasuk revolusi industri 4.0, membawa tantangan baru dalam moralitas masyarakat dan dunia.
Oleh sebab itu, penilai moralitas yang baik akan sangat membantu dalam menyelesaikan masalah penggunaan teknologi.
Presiden Joko Widodo mencontohkan fenomena munculnya media tanpa redaksi, yang membuat setiap warga bisa menjadi wartawan. Melihat fenomena tersebut, menurutnya, regulasi pemerintah tidak akan cukup menyelesaikan masalah. Pasalnya, tidak semuanya bisa diatur oleh regulasi.
Ia mengingatkan, kehadiran teknologi baru jangan sampai digunakan untuk menyebarkan berbagai informasi palsu atau hoaks.
“Jangan sampai justru karena adanya teknologi baru masuk, ada keterbukaan yang diperbolehkan, tetapi karena moralitas kita yang tidak baik justru digunakan untuk ujaran kebencian, ujaran kedengkian, fitnah, hoaks. Kalau dahulu katakan standarnya enam, ya sekarang standarnya harus delapan ya,” Kata Pak Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, PakJokowi mengimbau anak muda atau millenial menggunakan media sosial (medsos) untuk berbagai perubahan yang baik.
Keinginan Pak Jokowi untuk generasi millenial agar mengubah pola pikir dan paradigma, sehingga dapat sepenuhnya mendapatkan manfaat keterbukaan, digitalisasi, serta digital ekonomi yang bisa memberikan manfaat kepada negara.
Pak Jokowi juga meminta para millenial agar bisa menanggapi dengan cepat berbagai perubahan yang ada. Generasi millenial, katanya, berperan penting untuk mengadaptasi perubahan secara cepat.
“Saya tekankan di sini adalah sekali lagi kecepatan perubahan ini agar segera kita respons secepat-cepatnya, kalau tidak, negara ini, negara kita, bangsa kita ditinggal oleh negara-negara lain,” tandasnya.
Sumber : www.liputan6.com
#billboardsemarang
#iklansemarang
#balihosemarang
Discussion about this post