fbpx
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Pedoman Media Siber
  • OOH
  • Hubungi Kami
Thursday, January 28, 2021
  • Login
MEDIAINI
Advertisement
  • News
  • Info Terkini
  • Bisnis
  • Branding & Promosi
  • Tips & Trik
No Result
View All Result
MEDIAINI
  • News
  • Info Terkini
  • Bisnis
  • Branding & Promosi
  • Tips & Trik
No Result
View All Result
MEDIAINI
No Result
View All Result
Home Bisnis

Bisnis Perlengkapan Outdoor, Apakah Masih Menjanjikan di Masa Pandemi?

by Intenesty
September 22, 2020
in Bisnis
Reading Time: 5min read
0
Bisnis Perlengkapan Outdoor, Apakah Masih Menjanjikan di Masa Pandemi?
2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Pinterest

MEDIAINI.COM – Pandemi melahirkan pembatasan aktivitas sosial di luar rumah. Sehingga bioskop tutup, kafe berjalan dengan protokol kesehatan baru, dan beberapa pusat wisata membuka kembali pelan-pelan meski masih dengan membawa pembatasan dan aturan-aturan baru.

Seiring dibukanya lagi beberapa titik wisata, jalur pendakian gunung juga pelan-pelan menerima lagi derap langkah para pendakinya. Di akun Instagram @mountnesia, dipaparkan gunung mana saja yang sudah mulai dibuka kembali jalurnya. Mulai dari Gunung Prau, Gunung Arjuno Welirang, Gunung Bromo, Gunung Lawu, Gunung Rinjani, dan menyusul adalah Semeru, yang akan dibuka pada 1 Oktober nanti.

BacaJuga

Intip Bisnis Lempok Durian Lampung yang Masih Harum dan Nikmat

Intip Bisnis Lempok Durian Lampung yang Masih Harum dan Nikmat

January 28, 2021
Bisnis Keripik Pisang Cokelat Khas Lampung, ini Tips Suksesnya

Bisnis Keripik Pisang Cokelat Khas Lampung, ini Tips Suksesnya

January 28, 2021
5 Merek Bumbu Pecel yang Enak dan Murah

Bisnis Bumbu Pecel Kemasan, Modal dan Analisa Usahanya

January 27, 2021
Ide Bisnis Bumbu Masak, Peluang Raup Banyak Cuan

Ide Bisnis Bumbu Masak, Peluang Raup Banyak Cuan

January 27, 2021

Faktor adanya PSBB yang mau tak mau melahirkan jenuh, membuat antusias para pendaki menjadi membludak ketika beberapa jalur ini dibuka. Kerumunan, sempat memadati beberapa jalur pendakian. Hal ini membuat beberapa jalur ditutup kembali, kemudian dibuka lagi dengan syarat pendakian sesuai protokol kesehatan di masa pandemi.

Bisnis yang Legit

Antusias kegiatan alam bebas memang masih sangat tinggi, termasuk di masa pandemi. Hal ini membuat bisnis peralatan dan perlengkapan outdoor tak mati meski berbagai lini bisnis macet dan surut dalam menghadapi wabah.   

Bisnis ini makin legit ketika berbagai komunitas pecinta alam juga makin bertumbuhan. Komunitas ini datang dari jalur perguruan tinggi, sekolah, maupun umum. Berbagai komunitas ini tak hanya mendalami kegiatan pendakian gunung saja, namun juga berbagai aktivitas outdoor lainnya seperti arung jeram, panjat tebing atau susur goa.

Ditambah, Indonesia sendiri memiliki kontur daratan yang dikelilingi oleh banyak gunung. Di Pulau Jawa misalnya, pegunungan terhampar dari barat ke timur. Dari yang berketinggian sedang hingga yang menjulang seperti Semeru. Semuanya ini, membuat komunitas pecinta alam tak pernah kekurangan hiburan dan sumber aktivitas.

Tentu saja, segala aktivitas tersebut, membutuhkan perlengkapan khusus seperti tenda, sleeping bag, daypack, sandal gunung, jaket pelampung, nesting, dan masih banyak lagi. Besarnya permintaan pasar inilah, yang membuat bisnis perlangkapan outdoor  tak pernah surut.

Cerita Sukses Brand Besar

Berbagai brand atau merek perlengkapan outdoor bertumbuhan di Indonesia. Kebanyakan dari lini bisnis ini stabil, terlihat dari tahun dimulainya bisnis dan nyatanya masih awet hingga sekarang.

Salah satunya adalah Akasaka Outdoor Gear, yang berdiri di tahun 1995. Brand ini memulai bisnisnya dengan menjadi distributor sandal ke toko-toko sepatu dan peritel besar. Waktu berjalan, Akasaka pun bermertamorfosis menjadi produsen perlengkapan outdoor terutama sandal gunung yang diperhitungkan di pasar lokal Indonesia.

Kemudian ada pula Alpina, merek yang lebih senior karena berdiri tahun 1985. Menurut penelurusan Mediaini.com, kehadiran Alpina di industri outdoor ini hampir bersamaan dengan kehadiran merek besar, Eiger. Dan keduanya, Alpina dan Eiger, masih tetap besar hingga sekarang.

Pendiri Alpina, Paidjan Adrianto, mengatakan bahwa bisnisnya bisa bertahan hingga sekarang karena ia selalu melihat kebutuhan pasar dan mengawasi sendiri bengkelnya untuk menjaga kualitas.

Ketika hobi naik gunung booming, Alpina langsung mengeluarkan set pakaian yang tahan suhu dingin. Mulai dari t-shirt, flannel, celana kargo, dan kemeja. Sengaja Paidjan memilih bahan goretex untuk jaketnya karena bahan ini adalah material yang paling tahan terhadap suhu dingin.

Demi menahan para pelangannya agar tidak pindah ke lain hati, Alpina juga tak segan memberikan garansi seumur hidup. Tas Alpina yang rusak misalnya, meski sudah berusia belasan tahun, bisa dibawa ke bengkel Alpina untuk dibantu dalam proses perbaikannya.

Baca juga : 7 Brand Perlengkapan Outdoor Lokal yang Mendunia

Memilih Konsep 

Banyak yang harus disiapkan jika ingin terjun ke bisnis ini agar nantinya omzet stabil bahkan memiliki grafik yang terus naik.

Menurut penuturan Buyung dari Pelangi Outdoor, omzet per bulan di gerainya stabil di sekitar 30 jutaan. Namun bila tengah mengikuti bazar atau festival, omzet bisa naik beberapa kali lipatnya. Masih menurut Buyung, Pelangi bisa memiliki omzet stabil karena konsep bisnisnya dipersiapkan matang-matang di awal. Apakah ingin main di merek internasional, merek lokal, atau produksi sendiri. Semua ini memiliki pangsa pasar sendiri-sendiri, jadi harus bisa tepat di dalam membidiknya.

Langkah Produksi Sendiri

Mulhendra, salah satu produsen outdoor equipment yang menamai produknya dengan merek Biawak ini memilih memproduksi sendiri segala barang jualannya.

Untuk memulainya, ia pastikan terlebih dahulu memiliki penjahit yang piawai di bidangnya. Kemudian ia mencari bahan material yang pas untuk kegiatan outdoor seperti terpauline, nylon, matras, parasut dan foam. 

Dalam proses produksi ia dibantu oleh tukang potong, tukang lem dan satu tenaga lepas. Biaya tukang jahit sendiri macam-macam tergantung kerumitan barang yang diproduksi. Untuk life jacket misalnya, biasanya ongkos jahitnya sekitar Rp120 ribu per buah.

Biawak yang hanya fokus pada perlengkapan arung jeram ini telah memproduksi 21 item perlengkapan dengan model yang berbeda-beda. Mulhendara mengusahakan dalam satu bulan bisa mengeluarkan satu model baru, sehingga pasar tak bosan.

Untuk promosinya Mulhendra lebih senang dengan jalan berbaur di berbagai komunitas outdoor terutama arung jeram. Juga dengan jalan menitip di toko-toko outdoor equipment di wilayah Jogja dan sekitarnya. Karena masih pemain baru, Mulhendra mengaku pendapatannya fluktuatif di angka 5 juta hingga 8 juta per bulan. 

Tips Agar Disukai Pasar

Menurut penelurusan Mediaini.com, ada beberapa langkah yang harus diaplikasikan para produsen perlengkapan outdoor agar produknya tak gagal jual.

Seperti Dodi dan Yayat yang memproduksi sandal gunung bermerek Sabertooth misalnya. Mereka mengaku selalu cermat dan memilah bahan dan memproses pembuatan sandalnya agar mendapatkan produk awet dan disukai pasar. Menurut Dodi, yang membuat sandal gunung awet bukan faktor sol, bahan atau jahitannya melainkan pada lem. Karena inilah, ia dan pekerjanya benar-benar menggunakan proses pemanasan yang lama agar semua bahan bisa menyatu erat. 

Pengaplikasian teknologi juga penting dilakukan untuk menaikkan mutu produk. Dodi misalnya, ia juga menggunakan teknologi champer sole, yaitu lekukan pada sandal yang membuatnya sangat ergonomis dan enak dikenakan.

Sedangkan agar udara dingin tak tembus melalui sela-sela jahitan, beberapa produsen perlengkapan outdoor lain  memilih menggunakan teknologi sealing tape. Jadi ketika jaket selesai dijahit, lubang jahitan akan direkatkan rapat-rapat.

Agar produk unggul, pemilik bisnis memang sebaiknya memiliki sendiri sumber daya manusia yang bertugas memproduksi berbagai barang yang nantinya akan dijual. Jangan menyerahkan kepada pihak kedua, yang susah untuk dimonitor proses langkah demi langkahnya.

Kedua, selain memilah materi untuk outdoor yang paling tepat, jangan lupa juga untuk menggunakan teknologi terbaru. Karena perlengkapan outdoor ini harus spesial, agar tahan banting di cuaca ekstrim sekalipun. (Inten Esty) 

Previous Post

Laris di ACE Hartono, Lampu UV Pembunuh Virus Jadi Incaran Pembeli

Next Post

Rayakan HUT PMI Ke-75, Hotel Grandhika Pemuda Semarang Adakan Kegiatan Donor Darah dan Talkshow

Related Posts

Intip Bisnis Lempok Durian Lampung yang Masih Harum dan Nikmat
Bisnis

Intip Bisnis Lempok Durian Lampung yang Masih Harum dan Nikmat

January 28, 2021
Bisnis Keripik Pisang Cokelat Khas Lampung, ini Tips Suksesnya
Bisnis

Bisnis Keripik Pisang Cokelat Khas Lampung, ini Tips Suksesnya

January 28, 2021
5 Merek Bumbu Pecel yang Enak dan Murah
Bisnis

Bisnis Bumbu Pecel Kemasan, Modal dan Analisa Usahanya

January 27, 2021
Ide Bisnis Bumbu Masak, Peluang Raup Banyak Cuan
Bisnis

Ide Bisnis Bumbu Masak, Peluang Raup Banyak Cuan

January 27, 2021
Bisnis Konsultan PR, Yuk Kenali Lebih Dalam
Bisnis

Jasa Konsultasi Hukum, Seluk Beluk dan Peluang yang Perlu Diketahui

January 26, 2021
Bisnis Konsultan PR, Yuk Kenali Lebih Dalam
Bisnis

Bisnis Konsultan PR, Yuk Kenali Lebih Dalam

January 26, 2021
Next Post
Rayakan HUT PMI Ke-75, Hotel Grandhika Pemuda Semarang Adakan Kegiatan Donor Darah dan Talkshow

Rayakan HUT PMI Ke-75, Hotel Grandhika Pemuda Semarang Adakan Kegiatan Donor Darah dan Talkshow

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bangun Bisnis Masker Wajah, Ini Modal dan Analisa Usahanya

Bangun Bisnis Masker Wajah, Ini Modal dan Analisa Usahanya

September 11, 2020
7 Brand Perlengkapan Outdoor Lokal yang Mendunia

7 Brand Perlengkapan Outdoor Lokal yang Mendunia

September 22, 2020

Minat Buka Usaha Angkringan Modern? Ini Perhitungan Modal dan Peluangnya

August 31, 2020
Billboard di Ambarawa Bundaran Palagan Ambarawa

Hal yang Mempengaruhi Harga Iklan Billboard Ambarawa

April 2, 2020
Torat Tarot, Bantu Baca Solusi Lewat Tarot

Torat Tarot, Bantu Baca Solusi Lewat Tarot

0
Taipan Indonesia Versi Forbes yang Bergerak di Bidang Minyak, Gas dan Batu Bara

Taipan Indonesia Versi Forbes yang Bergerak di Bidang Minyak, Gas dan Batu Bara

0

Trik Khusus Sebelum Pasang Reklame

0

Bangun Kemandirian Teknologi Digital

0
Taipan Indonesia Versi Forbes yang Bergerak di Bidang Minyak, Gas dan Batu Bara

Taipan Indonesia Versi Forbes yang Bergerak di Bidang Minyak, Gas dan Batu Bara

January 28, 2021
Intip Bisnis Lempok Durian Lampung yang Masih Harum dan Nikmat

Intip Bisnis Lempok Durian Lampung yang Masih Harum dan Nikmat

January 28, 2021
Bisnis Keripik Pisang Cokelat Khas Lampung, ini Tips Suksesnya

Bisnis Keripik Pisang Cokelat Khas Lampung, ini Tips Suksesnya

January 28, 2021
JOOX Perkuat Kolaborasi dengan Musisi Jagoan Lokal dan Luncurkan Fitur ‘Radio’ untuk Dukung Industri Kreatif Indonesia

JOOX Perkuat Kolaborasi dengan Musisi Jagoan Lokal dan Luncurkan Fitur ‘Radio’ untuk Dukung Industri Kreatif Indonesia

January 27, 2021
MEDIAINI

© 2021 MEDIAINI - Portal berita bisnis Indonesia

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Pedoman Media Siber
  • OOH
  • Hubungi Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Info Terkini
    • Bisnis
    • Branding & Promosi
    • Tips & Trik
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • OOH
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami

© 2021 MEDIAINI - Portal berita bisnis Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist