MEDIAINI.COM – Melewati masa pandemi bukan hal yang mudah, terlebih jika ingin berniat membuka usaha. Tak perlu cemas, bisnis bakery masih memiliki peluang yang besar untuk dijadikan usaha sampingan. Pasalnya, bisnis bakery rumahan justru lagi banyak dicari karena biasanya mengolah resep roti tradisional yang menggunakan bahan-bahan sederhana dan tetap murah untuk dijangkau.
Bagi yang berniat menjajal usaha kue rumahan, maka perlu menentukan terlebih dahulu peluangnya. Memilih produknya yang spesifik dapat membantu merencanakan dan menjalankan bisnis lebih baik. Selain ingin mengembangkan bisnis kue rumahan, Anda juga bisa saja pilih bisnis kue kering, atau bisnis kue basah? Jenis peluang ini juga sekaligus melihat potensi kemampuan Anda sebagai pelaku bisnis. Jika merasa lebih andal membuat kue kering maka dapat memudahkan juga dengan passion dan kesukaan.
Agar semakin jelas melihat prospek bisnis bakery rumahan, ini langkah selanjutnya yang perlu dilakukan :
1. Menyiapkan modal
Asyiknya bisnis bakery rumahan, Anda tidak perlu menyiapkan peralatan khusus karena bisa menggunakan alat dapur yang sudah ada. Merintis usaha ini, Anda bisa menentukan jumlah produksi yang tidak terlalu banyak untuk cek pasar dan menghemat tenaga kerja. Namun, jika produk kue sudah direspons dengan baik, maka mulailah untuk memikirkan biaya tenaga bantuan. Alhasil, biaya modal yang dikeluarkan untuk produksi bisa ditekan, beberapa pelaku bisnis yang menekuni usaha kue rumahan bahkan hanya mengeluarkan biaya produksi tidak lebih dari Rp 200 ribu.
2. Menetapkan harga yang kompetitif
Seni mematok harga menjadi salah satu keberhasilan pelaku bisnis bakery. Untuk menentukannya juga tidak asal agar biaya produksi tetap dapat tertutup dan tidak rugi. Sementara, harga produk juga jika terlalu mahal nantinya akan langsung mendapatkan respons negatif. Maka sebaiknya, Anda mulai melihat harga di pasaran juga setelah menghitung biaya produksi.
3. Kreatif dan inovatif menciptakan rasa baru
Sebelum menekuni usaha, Anda juga sudah melihat dan mengamati bagaimana kompetisi dengan produk kue sejenis. Apakah bisa menambahkan sentuhan inovasi baru dengan tambahan rasa yang berbeda. Jangan takut bereksperimen, belakangan saja ramai muncul beberapa makanan baru yang bikin bingung, seperti es krim rasa mie goreng instan, kenyataannya justru laris di pasaran. Maka kreatiflah untuk membuat produk kue memiliki rasa dan pengalaman makan yang berbeda.
Baca Juga : Setelah Melambungkan Klepon Cake via Instagram, Mamitoko Dipinang Brand Besar
4. Berikan tester ke lingkungan terdekat
Meminta masukan lingkungan terdekat terhadap rasa kue olahan Anda penting sekali. Sehingga, memberikan tester produk olahan Anda kepada keluarga, sahabat dan lingkungan terdekat untuk melihat responsnya. Hal ini juga bisa membuat lingkungan terdekat bisa membantu mempromosikan kue olahan. Pemasaran dari mulut ke mulut yang dibantu oleh lingkungan terdekat cukup membantu.
5. Membuat brand dan kemasan menarik
Pilih nama brand yang dapat mengingatkan orang akan produk olahan kue Anda. Memang tidak mudah membuat brand tetapi yang perlu diingat jika semakin dekat dan menunjukkan identitas produk olahan maka akan cepat dikenal. Mengemas dengan menarik juga membantu membuat produk olahan kue menjadi lebih berbeda.
6. Manfaatkan media sosial
Mempromosikan olahan kue melalui media sosial juga dapat membuat Anda menjangkau calon pembeli dengan lebih luas. Selain minim biaya dengan memaksimalkan penggunaan media sosial, memudahkan Anda juga untuk mendapatkan calon pembeli baru setiap harinya tanpa harus keluar rumah. Tawarkan bonus jika membeli produk olahan kue dan ikut membantu promosi di media sosial. Jika produk olahan kue memang enak, pasti tanpa diminta pun pembeli akan ikut mempromosikannya.
7. Mencatat resep dan transaksi
Pelaku bisnis bakery rumahan biasanya dalam membuat produk kurang stabil dan konsisten karena belum memiliki standar baku resep yang dibuat. Nah, agar ada standarisasi takaran bahan yang digunakan, maka buatlah catatan resep yang rapi. Usahakan untuk terus mengikuti catatan resep secara konsisten sehingga tidak mengubah rasa. Begitu pula dengan catatan transaksi, semua pengeluaran dan pemasukan, sekecil apapun wajib dicatat. Supaya terlihat keuntungan dan biaya produksi yang ada dan bisa menjadi masukan jika ingin menekan biaya produksi.